Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konflik Thailand-Kamboja, Dasco Minta Kemlu Proaktif

IMG-20250626-WA0009.jpg
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Dasco mengapreasi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang berupaya untuk mempertemukan kedua negara yang sedang bersitegang untuk meredakan tensinya masing-masing.
  • Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, mengimbau Kemlu) untuk memberi perhatian penuh atas eskalasi yang terjadi di Asia Tenggara dengan melibatkan Thailand dan Kamboja.
  • Kamboja-Thailand didesak hentikan bentrokan.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) proaktif menyikapi eskalasi yang terjadi di Asia Tenggara, yang melibatkan Thailand dan Kamboja. Ia meminta Kemlu melakukan komunikasi dengan para WNI yang berada di kedua negara.

Dasco berharap tensi di kedua negara terus menurun sehingga tidak ada lagi konflik bersenjata di perbatasan-perbatasan kedua negara itu. Ia pun mengapresiasi Kamboja yang akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata bersama Thailand.

“Kami sudah meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk proaktif. Melakukan komunikasi-komunikasi kepada warga negara kita di sana,” kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/7/2025).

1. Dasco apresiasi Anwar Ibrahim yang pertemukan Thailand dan Kamboja

IMG-20250725-WA0008.jpg
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih jauh, Dasco mengapreasi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang berupaya untuk mempertemukan kedua negara yang sedang bersitegang untuk meredakan tensinya masing-masing.

Dasco mengatakan ASEAN merupakan organisasi yang sangat kuat. Namun, saat ini harus diuji dengan konflik antara sesama anggotanya, yakni Thailand dan Kamboja.

“Kita harapkan di kawasan ASEAN ini kan tidak terjadi sesuatu yang lebih mengkhawatirkan karena persaudaraan ASEAN ini kan sesungguhnya kuat,” kata Ketua Harian Partai Gerindra itu.

2. Dino Patti Djalal Imbau Kemlu Beri Perhatian Konflik Thailand-Kamboja

Pendiri FPCI Dinno Patti Djalal turut menanggapi fenomena KaburAjaDulu. (IDN Times/Amir Faisol)
Pendiri FPCI Dinno Patti Djalal turut menanggapi fenomena KaburAjaDulu. (IDN Times/Amir Faisol)

Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, mengimbau Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk memberi perhatian penuh atas eskalasi yang terjadi di Asia Tenggara dengan melibatkan Thailand dan Kamboja.

Dino mengimbau Kemlu untuk melakukan konsultasi intensif dengan Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk tentukan upaya preventif diplomasi yang bisa dilakukan. Sebab, menurut dia, konflik di kawasasan ASEAN sangat penting ketimbang kawasan-kawasan lainnya.

"Saya juga imbau @Menlu_RI untuk berikan perhatian utama terhadap masalah yang serius ini, dan lakukan konsultasi intensif dengan Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk tentukan upaya preventive diplomasi yang bisa dilakukan," kata Dino Patti Djalal dalam pernyataan di X, dikutip IDN Times, Senin (28/7/2025).

3. Kamboja-Thailand didesak hentikan bentrokan

IMG_7831.jpeg
Founder FPCI Dino Patti Djalal. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dino mendukung penuh para kelompok pemikir dan tokoh diplomasi regional, Amity Circle yang mendesak konflik di dua negara itu dihentikan.

Amity Circle sebelumnya mendesak agar konflik bersenjata antara Kamboja dan Thailand segera dihentikan. Dalam pernyataan resminya, Amity Circle menyatakan keprihatinan mendalam atas pecahnya bentrokan bersenjata antara dua negara anggota ASEAN tersebut. Mereka menyebut, konflik ini sebagai pukulan serius terhadap upaya perdamaian dan integrasi kawasan Asia Tenggara yang telah dibangun selama puluhan tahun.

“Kedamaian yang telah terjalin selama puluhan tahun di Asia Tenggara telah hancur. Senjata dan mortir tidak lagi diam,” tulis Amity Circle dalam pernyataan itu, dikutip IDN Times, Senin (28/7/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us