Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Utara Bakal Luncurkan 3 Satelit Pengintai Baru di 2024

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (dok. DPRK Embassy)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (dok. DPRK Embassy)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, menyatakan Pyongyang bakal meluncurkan setidaknya tiga satelit pengintai baru pada 2024. Langkah itu sudah direalisasikan sejak November 2023, ketika satelit pengintai pertama dirilis.

Tindakan ini diambil karena Korut merasa tak nyaman ketika dua negara tetangga, Korea Selatan dan Jepang meningkatkan kerja sama dengan Amerika Serikat. 

"Pyongyang bakal meningkatkan persenjataan nuklir di 2024 dengan meningkatnya kerja sama antara Amerika Serikat (AS) Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Hubungan antar-Korea adalah hubungan dua negara yang bermusuhan dan dua pihak yang bertikai. Seoul bahkan memandang Pyongyang sebagai musuh utama mereka," kata Kim dikutip dari Al Jazeera, Senin (1/1/2024).

1. Langkah strategis Kim Jong Un di 2024

Pelepasan satelit pengintai, dianggap Kim Jong Un, sudah menjadi kewajiban. Bahkan, dia menyebut tindakannya sebagai kebijakan penting di 2024 dan telat mengemukakan rencananya di rapat partai, Sabtu (30/12/2023).

"Karena tindakan musuh yang sembrono untuk menyerang kami, sudah menjadi kenyataan perang dapat pecah kapan saja di Semenanjung Korea," ujar Kim.

2. Minta militer siaga sepanjang waktu

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (dok. DPRK Embassy)
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (dok. DPRK Embassy)

Sementara itu, Kim memerintahkan militer untuk selalu siaga melawan pasukan Korsel, termasuk dengan bom nuklir, jika perlu.

"Tidak ada lagi upaya rekonsiliasi dan reunifikasi dengan Korsel mengingat situasi krisis yang masih tidak terkendali," ungkap dia.

Sementara itu, Badan Intelijen Nasional Korsel memperingatkan ada kemungkinan besar Korut bisa melakukan provokasi militer atau melancarkan serangan siber pada 2024.

3. Kim minta percepatan persiapan perang

DMZ (Demilitarized Zone) (flickr.com/USAG-Humphreys)
DMZ (Demilitarized Zone) (flickr.com/USAG-Humphreys)

Kim juga memerintahkan untuk mempercepat persiapan perang setelah tindakan konfrontatif yang dilakukan AS.

"Dia menetapkan tugas-tugas militan untuk Tentara Rakyat dan industri amunisi, senjata nuklir dan sektor pertahanan sipil untuk lebih mempercepat persiapan perang," tulis media pemerintah Korut, KCNA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us