Korea Utara Rilis Lagu Friendly Father untuk Kim Jong Un

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) merilis lagu baru yang memuji pemimpin Kim Jong Un karena telah menjadi "ayah yang ramah" dan "pemimpin yang hebat". Peluncuran itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Kim Jong Un.
Video musik untuk lagu tersebut ditayangkan di Korean Central Television yang dikontrol pemerintah pada Rabu, 17 April 2024.
Pada acara peluncuran, terlihat warga Korut dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis, yang penuh semangat menyanyikan kalimat seperti "Ayo bernyanyi, Kim Jong Un pemimpin besar" dan "Mari kita pamerkan tentang Kim Jong Un, seorang ayah yang ramah", dikutip dari Reuters.
1. Dirilis usai Kim meresmikan puluhan ribu rumah
Pertunjukan langsung dari lagu tersebut diiringi orkestra dan ditonton oleh Kim, disiarkan di televisi pemerintah sebagai bagian dari upacara menandai selesainya pembangunan 10 ribu rumah baru.
Peluncuran lagu bertempo cepat berjudul "Friendly Father" ini terjadi pada saat media pemerintah Korut baru-baru ini mengganti nama yang digunakan untuk hari libur umum, sehingga memicu spekulasi bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat posisi Kim.
Alih-alih menyebut hari libur umum tahunan yang merayakan kelahiran pendiri negara Kim Il Sung sebagai "Hari Matahari", media pemerintah mulai menyebutnya sebagai "hari libur April" yang lebih netral.
2. Bagian dari propaganda pemerintah
Saat memasuki acara peluncuran, Kim tiba di upacara tersebut dengan limusin lapis baja yang diyakini merupakan hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir dari CBS, ada indikasi bahwa video yang diperlihatkan merupakan editan profesional, agar mereka yang terlihat di video tampak bahagia.
Para analis mengatakan hal ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan dan menghidupkan kembali kultus kepemimpinan di sekitar Kim, yang keluarganya telah memerintah Korut sejak negara itu berdiri sejak 1948.
3. Korut masih jadi salah satu negara termiskin di dunia
Namun, utopia bahagia yang digambarkannya adalah kebohongan yang kejam, dan kemungkinan besar tidak akan membodohi banyak orang di dalam atau di luar Korut.
Tidak jauh dari keramaian dan gedung-gedung baru yang berkilauan, lebih dari 25 juta warga Korut tinggal di perumahan bobrok dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan fasilitas modern, serta tidak ada kebebasan bergerak atau berekspresi.
Korut masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, hampir setengah penduduknya mengalami kekurangan gizi pada 2022. Statistik terbaru tidak tersedia karena Kim menutup perbatasan negaranya sepenuhnya selama pandemik COVID-19.
Sejak pandemik, Kim telah menghabiskan banyak uang untuk membangun pagar dan pos penjagaan di sepanjang perbatasan Korut dengan China, untuk menghentikan warganya melarikan diri.
Sementara, perekonomian negaranya terpuruk akibat sanksi karena pemerintah menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan serta menguji coba rudal balistik yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.