Madagaskar Dihantam Badai, 10 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Pada hari Minggu (6/2/22), para pejabat Madagaskar di ibu kota Antananarivo mengatakan bahwa badai dari Samudera Hindia menghantam negara itu. Itu adalah badai kedua dalam waktu hanya dua minggu.
Sejauh ini kota paling parah adalah Nosy Varika yang berada di timur Madagaskar. Hampir 95 persen bangunan di kota tersebut hancur disapu badai yang mengganas. Korban jiwa yang tercatat adalah 10 orang. Ada kemungkinan jumlah korban bakal meningkat.
Sebelumnya, Madagaskar telah dihantam badai tropis Ana. Badai itu menyebabkan puluhan orang tewas dan sekitar 130 ribu orang terpaksa mengungsi di tempat penampungan sementara.
1. Badai Batsirai yang menghacurkan rumah dan tanaman
Madagaskar dalam beberapa bulan terakhir telah dihantam dengan bencana alam banjir, tanah longsor dan badai topan. Kali ini, badai yang menghantam bernama Batsirai. Badai tersebut datang dari Samudera Hindia dan mendarat di Madagaskar pada Sabtu.
Kecepatan angin yang meniup mencapai 100 meter per jam dan menyapu banyak bangunan serta tanaman. Dilansir Reuters, badai Batsirai kemungkinan telah membuat sekitar 150 ribu penduduk Madagaskar tergusur dari rumahnya.
Nirina Rahaingosoa, penduduk Fianarantsoa, 420 kilometer selatan ibu kota Antananarivo mengatakan "kami hanya melihat kehancuran, pohon tumbang, tiang listrik tumbang, atap terkoyak oleh angin. Kota benar-benar terendam air."
Rumah-rumah yang rubuh dikabarkan telah menimpa orang yang berlindung di bawahnya. Beberapa di antaranya dilaporkan tewas.
2. Sedikitnya 10 orang tewas dan sekitar 150 ribu orang kehilangan tempat tinggal
Badai Batsirai yang menghantam Madagaskar telah menyebabkan hujan lebat yang memicu banjir dan tanah longsor.
Angin yang dibawa oleh badai, telah menyapu beberapa kota dan meninggalkan jejak kehancuran di banyak tempat.
Dilansir The Guardian, penasihat wakil Senat Madagaskar Willy Raharijaona menjelaskan "sepertinya kami baru saja dibom. Kota Nosy Varika hampir 95 persen hancur. Rumah-rumah yang kokoh terlihat atapnya terkoyak angin. Gubuk-gubuk kayu sebagian besar hancur."
Selain sekolah dan gedung pemerintahan, bangunan seperti gereja juga telah disiapkan untuk menampung para pengungsi. Saat ini diketahui ada 10 orang yang tewas akibat badai, dan sekitar 150 ribu penduduk yang mengungsi.
3. Dua badai mematikan dalam dua minggu

Sebelum badai Batsirai menghantam Madagaskar dan meninggalkan kehancuran seperti saat ini, sebelumnya negara pulau di timur Afrika tersebut dihantam oleh badai tropis Ana. Selain Madagaskar, badai tersebut juga menghancurkan beberapa wilayah di Malawi, Mozambik dan Zimbabwe.
Dilansir BBC, badai Ana yang menghantam Madagaskar menyebabkan 48 orang tewas dan 130 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk hidup di tempat penampungan sementara.
Badai tropis Ana itu telah memicu hujan lebat dan petir, menyebabkan banjir dan tanah longsor. Bahkan ketika badai berlalu, hujan lebat masih dilaporkan mengguyur di beberapa tempat.
Dua badai dalam dua minggu telah menyebabkan ancaman serius bagi warga Madagaskar. Menurut Pasqualina Di Sirio, pejabat badan pangan PBB (WFP) di Madagaskar, "banjir dan cuaca buruk tidak hanya menghancurkan rumah dan harta benda, tetapi di atas semua itu telah menghancurkan mata pencaharian dan sumber pendapatan rumah tangga yang terkena dampak."
Menurut Di Sirio, ketahanan jangka pendek dan menengah warga Madagaskar dalam bahaya besar. "Keluarga-keluarga ini, saat ini dalam situasi kemiskinan total, akan melihat kondisi kehidupan mereka memburuk (jika) tanpa adanya bantuan sampai situasi mereka kembali normal."