Mengenal Tirai Besi Eropa, Ancaman yang Mengintai dari Invasi Rusia

Jakarta, IDN Times - Serangan Rusia terhadap wilayah Ukraina telah berlangsung selama 14 hari terhitung sejak invasi dimulai pada Rabu (24/2/2022) lalu. Presiden Ukraina, Volodymir Zelenskyy mengecam tindakan Rusia dan siap bersama rakyatnya untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Ukraina.
Mengingat negaranya sedang dilanda konflik, orang nomor satu Ukraina mendadak kerap menghiasi layar kaca untuk memberikan keterangan terkini soal konflik. Zelenskyy pun tidak segan-segan memberikan kecaman dan peringatan soal bahaya perang.
Seperti dilansir MSN, Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa invasi Rusia dapat membuka kembali apa yang disebut 'tirai besi Eropa'.
"Kepada rakyat Ukraina, yang kita dengan sekarang tidak hanya serangan missil dan pertarungan di kota, tapi juga tirai besi Eropa yang baru telah muncul," ungkap Zelenskyy dalam sebuah konferensi pers.
Lalu, apakah yang dimaksud tirai besi Eropa tersebut? Inilah lini masa sejak awal istilah tersebut digunakan di dunia hingga akhirnya muncul sebagai wacana dalam konflik Rusia Ukraina yang tengah berlangsung saat ini.
1. Asal muasal istilah tirai besi Eropa

Dikutip dari Britannica, istilah 'tirai besi' pertama kali dikenlkan pada abad ke-19. Namun, istilah ini menjadi terkenal setelah digunakan oleh mantan perdana menteri Inggris Winston Churchill saat berpidato di Fulton, Missouri, Amerika Serikat.
"Dari Stettin di Baltik menuju Trieste di laut Adriatik, sebuah tirai besi telah muncul membelah benua Eropa," ungkap Churchill.
Pendapat Churchill didasari rasa khawatir akan ancaman Uni Soviet yang jika tidak dibendung dapat menguasai Eropa secara utuh.
2. Puncak kepopuleran istilah tirai besi saat perang dingin

Istilah 'tirai besi' mencapai puncak kepopuleran saat perang dingin. Hal ini dikarenakan persaingan ideologi antara kapitalis yang digawangi oleh negara barat macam Amerika Serikat dan Inggris melawan komunis yang dipelopori oleh Uni Soviet.
Dikutip dari Britannica, sebenarnya tirai besi sempat menurun popularitasnya setelah kematian pemimpin Soviet, Joseph Stalin pada 1953. Namun, istilah tirai besi kembali terkenal setelah pembangunan tembok Berlin tahun 1961. Bangunan tersebut seakan menjadi ikon dari perang dingin serta dianggap sebagai perwujudan fisik tirai besi Eropa.
3. Keruntuhan tirai besi saat Jerman kembali bersatu

Meski pemerintah komunis Soviet dan negara-negara Eropa timur berusaha keras untuk melawan arus kapitalisme negara barat. Namun pada akhirnya, harus ada yang kalah dan menang dalam perang dingin.
Negara Eropa Timur yang mengusung ideologi sosialis dan komunis mengalami stagnansi ekonomi. Keadaan ini berujung ketidakpuasan rakyat dan akhirnya dimulailah protes besar-besaran di kawasan Eropa Timur hingga menggulingkan pemerintah komunis.
Dilansir United States Institute of Peace, protes untuk menuntut kesejahteraan serta menggulingkan pemerintah komunis paling gencar dilakukan di Jerman Timur. Hasilnya tembok Berlin dirusak dan diruntuhkan pada 9 November 1989. Kemudian disusul oleh penyatuan kembali negara Jerman pada 3 Oktober 1990.
Bersatunya Jerman dan lengsernya rezim komunis di negara Eropa timur bahkan disertai pembubaran Uni Soviet membuat tirai besi Eropa juga ikut runtuh.
4. Tirai besi Eropa pada masa modern

Setelah keruntuhan tirai besi Eropa pada akhir Perang Dingin, negara-negara Eropa Timur mulai membuka diri dengan negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Penggunaan istilah tirai besi menjadi kurang populer karena mulai banyak negara Eropa timur seperti Polandia, Hungaria, hingga Ukraina menjalin kerjasama dengan negara barat macam Perancis dan Inggris.
Pengaruh tirai besi pada masa modern lebih menjurus ke lingkup ekonomi, dimana negara Eropa timur masih berjuang agar mencapai kesejahteraan seperti Eropa Barat.
Dikutip dari Financial Times, memang negara Eropa timur mengalami pertumbuhan ekonomi saat berakhirnya pemerintah komunis. Namun, hingga saat ini perkembangan industri masih tertinggal jauh dari barat.
Kesenjangan ini paling kentara di negara Jerman dimana wilayah bekas Jerman timur masih belum memiliki perusahaan multinasional yang bermarkas disana. Warga Jerman Timur yang berpendidikan memilih untuk bekerja di bekas Jerman Barat seperti Munchen dan Dortmund.
5. Aksi Rusia yang bangkitkan memori kelam bagi negara barat itu

Dilansir France 24, konflik terkini antara Rusia dan Ukraina, menurut Presiden Zelenskyy, merupakan perwujudan untuk membangun kembali tirai besi Eropa. Tindakan Putin membuat pakar politik dan pemimpin negara-negara Eropa khawatir akan bangkitnya memori kelam masa Perang Dingin yaitu Eropa kembali terpisah.
Pakar geopolitik dari Institute Thomas More, Jean Sylvestre Mongrenier mengatakan akan ada kemungkinan terbentuk sebuah pemisah di benua Eropa. "Perang di Ukraina akan menimbulkan konsekuensi yaitu terbentuk suatu garis yang melalui Baltik ke Laut Hitam," ujar Mongrenier.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, "Negara sahabat harus bertindak untuk mengatasi perluasan konflik dan memperingatkan Putin untuk tidak meremehkan determinasi NATO untuk mempertahankan negara anggota."
Istilah 'tirai besi' telah melalu berbagai momen sejarah dunia ini. Dari pidato Winston Churchill, menjadi bumbu utama pada Perang Dingin, hingga rumor akan dibangkitkan kembali pada konflik Rusia Ukraina ini. Yang tentu kita harapkan adalah kisruh cepat berakhir sehingga tidak banyak warga sipil yang menderita.