Menlu Iran: Kami Tak Berniat Tingkatkan Eskalasi Konflik Kawasan

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Iran mengungkapkan bahwa pihaknya sama sekali tak berniat meningkatkan tensi di kawasan setelah melancarkan serangan ke Israel pada Minggu (14/4/2024). Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan serangan tersebut tak akan berlanjut.
”Kami memberi tahu AS bahwa operasi kami melawan Israel akan bersifat terbatas dan untuk membela diri. Kami tidak berupaya memperluas konflik di wilayah ini,” katanya dilansir Al Jazeera.
Sebelumnya, Iran telah memperingatkan negara tetangganya bahwa mereka akan melancarkan serangan balasan ke Israel. Teheran melegitimasi serangannya sebagai wujud pertahanan diri sebagaimana diungkapkan dalam Pasal 51 Piagam PBB.
1. Iran peringatkan keterlibatan AS

Dalam pertemuan dengan Duta Besar negara-negara asing di Teheran, Abdollahian juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel jika berani ikut melancarkan serangan balasan.
”Kami telah memberi tahu AS bahwa kami akan menargetkan pangkalannya jika Iran menjadi sasaran,” ungkapnya.
Teheran mengatakan, balasan yang akan didapatkan akan jauh lebih besar jika Israel dan AS melancarkan serangan lanjutan.
2. AS tak ingin terlibat masalah dengan Iran

Dilansir Reuters, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan yang kuat terhadap Israel. Namun demikian, Gedung Putih belum mengumumkan langkah seperti apa yang akan dilakukan.
Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin mengatakan AS tidak mencari konflik dengan Iran tetapi tidak akan ragu bertindak untuk melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel.
3. Hanya serangan penggentar

Serangan Iran pada Minggu dini hari tersebut dilihat para analis hanya sebagai penggentar atau deterrence.
Seorang pengamat dari Qatar University, Hassan Barari, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut telah diperhitungkan matang-matang. Ia juga mengamini bahwa serangan tersebut hanya sebagai upaya Iran untuk menjaga mukanya di antara proksinya.
“Apa yang dilakukan Iran adalah serangan yang diukur dan diperhitungkan untuk memberikan deterrence dan agar tidak dilihat lemah di hadapan proksinya sendiri,” katanya mengacu pada proksi Iran di Timur Tengah.