Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meta Tolak Putusan Prancis soal Algoritma Iklan Diskriminatif Gender

Ilustrasi meta (unsplash.com/Dima Solomin)
Ilustrasi meta (unsplash.com/Dima Solomin)
Intinya sih...
  • Keputusan pengawas Prancis terkait diskriminasi algoritma Facebook.
  • Tanggapan resmi Meta atas putusan pengawas Prancis.
  • Reaksi kelompok pendukung hak perempuan dan pengawasan global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Meta Platforms menolak putusan pengawas hak asasi manusia Prancis mengenai algoritma Facebook, yang dituding mendiskriminasi pengguna berdasarkan gender dalam iklan pekerjaan.

Keputusan pengawas Defenseur des Droits pada Jumat (10/10/2025), menilai algoritma tersebut melakukan diskriminasi tidak langsung berbasis jenis kelamin.

Putusan ini memicu respons keras dari Meta, yang menyatakan algoritma mereka tidak bersifat diskriminatif dan menegaskan komitmen mematuhi regulasi global.

1. Keputusan pengawas Prancis terkait diskriminasi algoritma Facebook

Badan pengawas independen Prancis, Defenseur des Droits, memutuskan bahwa algoritma Facebook membedakan perlakuan pengguna berdasarkan gender dalam distribusi iklan pekerjaan, yang mengakibatkan dugaan diskriminasi tidak langsung berdasarkan jenis kelamin.

"Algoritma Meta memperlakukan pengguna Facebook secara berbeda karena gender mereka, sehingga membentuk diskriminasi tidak langsung yang dilarang menurut hukum Prancis dan Uni Eropa," menurut pernyataan resmi pengawas Defenseur des Droits Selasa (4/11/2025), dilansir Channel News Asia.

Putusan tersebut memberikan waktu tiga bulan bagi Meta dan Facebook untuk mengambil tindakan konkret agar penayangan iklan pekerjaan di platform mereka terbebas dari praktik diskriminasi.

"Pengawas Prancis memberi waktu hingga Januari 2026 bagi Meta untuk melaporkan langkah yang diambil terkait pencegahan diskriminasi," tulis Defenseur des Droits dalam dokumen resminya.​

Keputusan ini dinilai sebagai gebrakan baru dalam regulasi platform media sosial di Eropa, dengan pengawas menggarisbawahi perlunya transparansi serta akuntabilitas algoritma digital dalam distribusi konten pekerjaan.​

2. Tanggapan resmi Meta atas putusan pengawas Prancis

Meta Platforms secara tegas membantah tuduhan diskriminasi yang diutarakan oleh pengawas Prancis. Perusahaan menyatakan algoritma mereka tidak secara spesifik membedakan pengguna berdasarkan gender.

"Kami tidak setuju dengan keputusan ini dan masih mempelajari berbagai opsi yang tersedia," ujar juru bicara Meta dalam keterangan resmi, dilansir Economic Times.

Meta menekankan komitmen mereka terhadap keadilan dan regulasi global yang berlaku di berbagai negara. Menurut Meta, fitur dan algoritma yang digunakan telah dirancang menyesuaikan regulasi dan selalu diperbarui mengikuti perkembangan hukum yang relevan di tiap yurisdiksi.

"Alat kami dirancang untuk menghormati keberagaman dan mematuhi peraturan yang berlaku," ungkap perwakilan Meta.​

3. Reaksi kelompok pendukung hak perempuan dan pengawasan global

Kelompok kampanye Global Witness bersama Foundation for Women (Fondation des Femmes) dan Women Engineers (Femmes Ingénieures), yang melayangkan keluhan ke pengawas Prancis, menyambut baik keputusan ini dan menganggapnya sebagai tonggak penting dalam regulasi digital Eropa.

"Ini adalah pertama kalinya regulator Eropa memutuskan platform media sosial melakukan diskriminasi berdasarkan gender melalui algoritma, sehingga menjadi langkah besar untuk menuntut pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku," menurut pernyataan bersama tiga organisasi tersebut.​

Organisasi advokasi ini menilai keputusan pengawas Prancis membuka jalan bagi transparansi digital dan perlindungan hak perempuan dalam sistem kerja modern.

"Keputusan ini merupakan terobosan dalam memastikan platform online sesuai dengan prinsip keadilan sosial," kata Global Witness.​

Para aktivis dan pengawas digital Eropa berharap keputusan ini bisa mendorong penguatan regulasi teknologi, dengan mengedepankan prinsip non-diskriminasi dalam pemanfaatan algoritma di platform besar seperti Facebook.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Legislator NasDem Nilai Soeharto Punya Kontribusi Besar Buat Bangsa

10 Nov 2025, 20:15 WIBNews