Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Militer Israel Gempur Suriah untuk Targetkan Milisi Proksi Iran 

Pasukan AS di Suriah dengan koalisinya, SDF, untuk melawan ISIS. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)
Intinya sih...
  • Serangan militer AS diluncurkan sebagai respons terhadap serangan terhadap pasukan AS di Suriah oleh kelompok proksi Iran.
  • Ada 9 target di dua lokasi yang menjadi sasaran serangan AS, tanpa merinci kelompok bersenjata mana yang diserang.
  • AS meningkatkan kontribusi dalam konflik Timur Tengah dengan pengiriman ribuan personel dan pesawat tempur ke wilayah tersebut.

Jakarta, IDN Times – Militer Amerika Serikat (AS), pada Selasa (12/11/2024), mengatakan bahwa pihanya telah melancarkan sebuah serangan yang menargetkan proksi Iran di wilayah itu. Serangan itu juga menjadi respons atas serangan terbaru terhadap pasukan AS di Suriah.

Panglima Pusat Komando AS (CENTCOM), Jenderal Michael Erik Kurilla, mengatakan bahwa tindakan militer AS mengirimkan pesan yang jelas kepada kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran dan beroperasi di Suriah.

"Serangan terhadap AS dan mitra koalisi di kawasan ini tidak akan ditoleransi. Serangan ini akan melemahkan kemampuan kelompok yang didukung Iran untuk merencanakan dan melancarkan serangan di masa mendatang,” kata Kurilla, dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa serangan terhadap personel militer AS di Suriah selama 24 jam terakhir merupakan tindakan gegabah. Ia mengungkap, ada sembilan target di dua lokasi yang menjadi sasaran serangan AS.

1. Sebanyak empat orang dilaporkan tewas

Pasukan SDF ketika berpatroli dan bertemu warga sipil di Timur Suriah, Desa Deis Az Zor. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)

AS memiliki sekitar 900 tentara yang bermarkas di wilayah timur Suriah dan 2.500 lainnya di Irak Misinya adalah untuk membantu pasukan lokal untuk mencegah kebangkitan kelompok negara Islam (ISIS).

Tidak ada personel AS yang dilaporkan terluka dalam serangan yang menurut CENTCOM telah dilakukan selama 24 jam sebelumnya oleh kelompok yang didukung Iran. Militer AS juga tidak merinci kelompok bersenjata mana yang menjadi sasaran di Suriah serta jumlah korban jiwa.

Kelompok pemantau, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa empat warga Suriah yang merupakan anggota kelompok bersenjata proksi Iran tewas pada Senin. Sementara 10 lainnya mengalami luka parah.

Jet tempur dari koalisi internasional menyerang sebuah markas besar di daerah Al Mayadeen di pedesaan Deir Az Zor di Suriah timur.

2. Israel juga lancarkan serangan ke Suriah

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Pada Minggu, Israel juga melancarkan sebuah serangan udara ke arah Damaskus. Serangan itu menghantam sebuah bangunan perumahan di pinggiran kota Damaskus, Sayyida Zeinab, dan menewaskan tujuh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

“Sebanyak 20 orang lainnya terluka dalam serangan itu,” lapor Kantor Berita Arab Suriah, SANA.  

Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, mereka jarang mengakui serangannya itu. Israel mengklaim hanya menargetkan kelompok bersenjata dukungan Iran yang dianggap mengancam keamanan Israel.

3. Pengiriman pasukan besar-besaran AS ke Timur Tengah

Kapal induk Gerald R Ford milik Amerika Serikat (twitter.com/CENTCOM)

Kontribusi AS dalam konflik di Timur Tengah belakangan semakin meningkat. AS telah mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober. Tujuannya adalah mencoba menghalangi Iran dan kelompok-kelompok proksinya.

Dilansir AP News, AS pada September telah mengirim ribuan personel untuk ditempatkan di Timur Tengah. Pengiriman itu mencakup pengerahan personel skuadron jet tempur F-15E, F-16, dan F-22 serta pesawat serang A-10, dan personel tambahan lainnya.

Pada awal bulan ini, AS juga bahkan mengerahkan pesawat bomber B-52 ke kawasan. Langkah ini disebut untuk memberikan peringatan bagi Iran yang berjanji untuk membalas serangan Israel. Sebagai respons, Iran menyebut pengerahan tersebut memicu ketidakstabilan di kawasan.

“Kami selalu meyakini bahwa kehadiran Amerika di kawasan ini merupakan kehadiran yang tidak stabil. Hal itu tidak akan menghalangi tekad Iran untuk mempertahankan diri,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dilansir Times of Israel.

Baghaei mengatakan, Iran akan tetap melancarkan serangan balasan terhadap Israel setelah serangan pada 26 Oktober lalu. Baghei menyebut tanggapan Iran pasti dan tegas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us