Mobil Tabrak Kerumunan Orang di Prancis, 10 Orang Terluka

- Tersangka ditangkap setelah menabrak orang dan mencoba membakar mobilnya
- Respon pemerintah termasuk keprihatinan kepada para korban dan pengecaman terhadap serangan tersebut
- Pihak berwenang membuka penyelidikan terkait insiden tersebut, termasuk kemungkinan keterlibatan terorisme
Jakarta, IDN Times - Seorang pria berusia 35 tahun menabrakkan mobilnya ke arah pejalan kaki dan pengendara sepeda di pulau Ile d'Oléron, Prancis, pada Rabu (5/11/2025). Sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 08:45 pagi di pinggir jalan yang menghubungkan komunitas Saint Pierre dan Dolus-d'Oleron. Wali Kota Dolus-d'Oleron, Thibault Brechkoff, mengatakan bahwa setelah menabrak orang-orang, tersangka mencoba membakar mobilnya.
Wali Kota Saint-Pierre-d’Oléron, Christophe Sueur, mengungkapkan bahwa beberapa korban akan dievakuasi dengan helikopter ke Poitiers, sebuah kota di daratan Prancis. Tidak ada anak-anak yang menjadi korban.
1. Tersangka telah ditangkap oleh polisi
Sementara itu, tersangka berhasil ditangkap setelah dilumpuhkan menggunakan senjata kejut listrik. Jaksa setempat, Arnaud Laraize, mengatakan bahwa tersangka sempat meneriakkan "Allahu Akbar" saat petugas menangkapnya. Ia kini sedang diselidiki atas dugaan percobaan pembunuhan.
Tersangka diidentifikasi sebagai warga negara Prancis yang tinggal di desa nelayan kecil La Cotinière di pulau Ile d'Oléron. Menurut laporan BFM, ia dikenal oleh kepolisian setempat karena pernah melakukan pelanggaran hukum ringan, termasuk pencurian dan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Sementara itu, surat kabar harian Prancis Le Parisien menyebutkan bahwa para penyelidik mengindikasikan tersangka memiliki riwayat masalah kesehatan mental.
2. Respon pemerintah terhadap insiden tersebut
Dilansir dari DW, Yael Braun-Pivet, Presiden Majelis Nasional atau majelis rendah Prancis, menyampaikan keprihatinannya kepada para korban dalam insiden di pulau Ile d'Oléron. Dalam pernyataan di platform X, ia meminta agar pihak berwenang menegakkan hukum dengan tegas dan jelas.
Marie-Pierre Vedrenne, wakil menteri dalam negeri, turut mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan yang tragis dan keji. Ia sempat beradu argumen dengan Sébastien Chenu dari partai sayap kanan Rassemblement National, yang mengklaim bahwa insiden itu merupakan serangan Islamis terbaru di Prancis.
“Tidak ada kota atau lingkungan di negara kita yang merasa aman dari peristiwa seperti ini,” kata Chenu.
Hingga kini, pihak berwenang Prancis belum menyatakan bahwa insiden tersebut berkaitan dengan terorisme atau Islamisme.
3. Pihak berwenang telah membuka penyelidikan
Dilansir dari BBC, Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, mengatakan bahwa penyelidikan telah dibuka terkait insiden tersebut, dan jaksa akan memutuskan apakah kasus ini akan diserahkan kepada otoritas antiterorisme. Ia menyebutkan bahwa salah satu korban luka parah adalah seorang perempuan berusia 22 tahun.
Serangan tabrak mobil terakhir yang menjadi sorotan di Prancis terjadi pada Agustus lalu. Saat itu, seorang pria menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan di depan sebuah bar anggur di wilayah Normandia utara, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya. Laporan menyebutkan bahwa serangan itu dipicu oleh perselisihan pribadi.



















