Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

NASA Gandeng Swasta untuk Misi Eksplorasi Bulan, Kontrak Rp2,8 Triliun

NASA (unsplash.com/Jametlene Reskp)
NASA (unsplash.com/Jametlene Reskp)
Intinya sih...
  • Firefly Aerospace menerima kontrak senilai 176,7 juta dolar AS (Rp2,8 triliun) dari NASA untuk misi pengiriman muatan ke Kutub Selatan Bulan pada 2029.
  • Firefly akan mengirimkan lima payload NASA ke Kutub Selatan Bulan menggunakan wahana jelajah orbit Elytra Dark dan pendarat bulan Blue Ghost.
  • Misi ini akan memperkuat peran swasta dalam upaya eksplorasi Bulan oleh AS serta menjadi dasar pengetahuan penting bagi keberlanjutan manusia di Bulan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - NASA secara resmi menunjuk Firefly Aerospace untuk menjalankan misi pengiriman muatan ke Kutub Selatan Bulan pada 2029. Pengumuman pada Selasa (29/7/2025) ini, menandai langkah baru kolaborasi antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sektor swasta dalam eksplorasi antariksa.

Firefly Aerospace mengonfirmasi telah menerima kontrak senilai 176,7 juta dolar AS (Rp2,8 triliun) dari NASA melalui program Commercial Lunar Payload Services (CLPS). Kontrak ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat peran swasta dalam upaya eksplorasi Bulan oleh AS.

1. Penandatanganan kontrak dan rincian misi Blue Ghost Mission 4

Firefly Aerospace mengumumkan perolehan kontrak dari NASA untuk mengirimkan lima payload NASA ke Kutub Selatan Bulan pada 2029. Proyek ini dikenal sebagai Blue Ghost Mission 4, menggunakan wahana jelajah orbit Elytra Dark dan pendarat bulan Blue Ghost. Firefly ditugaskan untuk menghadirkan dua rover dan tiga instrumen ilmiah ke Bulan.

“Firefly merasa terhormat dapat mendukung tugas NASA CLPS dan menjadi mitra tepercaya dalam misi robotik ke Bulan," menurut keterangan CEO Firefly, Jason Kim.

Pada kontrak ini, NASA mulai semakin bergantung pada perusahaan swasta untuk membawa teknologi dan muatan penting ke permukaan Bulan. Langkah ini diambil agar eksplorasi luar angkasa dapat berlangsung lebih efisien dan ekonomis, sekaligus mendorong perkembangan industri antariksa di sektor komersial.

2. Rincian teknis operasi di Kutub Selatan Bulan

Firefly mengonfirmasi bahwa wahana Elytra Dark akan memasukkan pendarat Blue Ghost ke orbit Bulan dan tetap berada di orbit selama lebih dari lima tahun, berperan sebagai penghubung komunikasi untuk misi ini. Setelah mendarat, pendarat Blue Ghost akan menjalankan operasi permukaan selama 12 hari, menyediakan pasokan daya, data, dan layanan komunikasi bagi seluruh muatan yang dibawa.

Misi ini membawa dua rover, yaitu MoonRanger dari AS dan satu rover dari Badan Antariksa Kanada. Selain itu, terdapat tiga alat ilmiah, yaitu Laser Ablation Ionization Mass Spectrometer (LIMS), Laser Retroreflector Array (LRA), serta Stereo Cameras for Lunar Plume Surface Studies (SCALPSS).

Instrumen ini dirancang untuk meneliti sumber daya, komposisi tanah Bulan, dan kondisi radiasi serta termal guna mendukung persiapan eksplorasi manusia di masa mendatang.

3. Harapan dan pengaruh bagi eksplorasi masa depan

NASA menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi tonggak baru dalam strategi Artemis dan program CLPS.

“Melalui CLPS, NASA merangkul era baru eksplorasi Bulan dengan dipimpin perusahaan komersial." kata Joel Kearns, Deputi Administrasi Ekplorasi NASA.

Pakar di NASA menilai, hasil misi ini akan menjadi dasar pengetahuan penting bagi keberlanjutan manusia di Bulan, terutama untuk mengetahui potensi sumber daya di daerah teduh abadi Kutub Selatan Bulan. Setelah tahap operasi selesai, kendaraan Elytra Dark akan tetap beroperasi di orbit Bulan guna mendukung layanan pencitraan bagi berbagai pihak yang memerlukan data mutakhir permukaan dan sumber daya Bulan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us