NATO Prediksi Perang Rusia-Ukraina Bisa Berlangsung Bertahun-tahun

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memperkirakan bahwa perang Rusia-Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
"Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Kita tidak boleh menyerah dalam mendukung Ukraina," kata Stoltenberg saat diwawancarai media Jerman, Bild am Sonntag.
1. Dukungan militer untuk Ukraina tidak boleh berhenti

Stoltenberg juga menyoroti berbagai dampak dari perang, seperti kenaikan harga pangan hingga dukungan militer dari sejumlah negara untuk Ukraina yang harus ditingkatkan.
"Bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya untuk dukungan militer, juga karena kenaikan harga energi dan pangan,” tutur dia.
Secara khusus, Stoltenberg menyoroti pentingnya bantuan persenjataan canggih dari negara Barat untuk meningkatkan peluang pasukan Ukraina membebaskan wilayah Donbass dari kendali Rusia.
Oleh sebab itu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Madrid pada akhir bulan nanti diharapkan dapat menyepakati paket bantuan untuk Ukraina. Sehingga, kemampuan militer negara itu dapat bertransformasi, dari persenjataan era Uni Soviet lama menuju persenjataan yang berstandar NATO, dilansir The Straits Times.
2. PM Inggris minta sekutu mempersiapkan diri menyambut perang panjang

Ungkapan senada juga diutarakan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Dia memperingatkan negara-negara sekutu untuk mempersiapkan perang panjang di Ukraina.
Johnson juga mendesak sekutunya untuk terus mengirimkan bantuan ke Ukraina, demi merebut ‘kemenangan terbesar dari agresi’ sejak Perang Dunia II.
"Waktu sekarang menjadi faktor vital. Semuanya akan tergantung pada apakah Ukraina dapat memperkuat kemampuannya untuk mempertahankan tanahnya lebih cepat daripada Rusia memperbarui kapasitasnya untuk menyerang. Tugas kami adalah mengumpulkan waktu di pihak Ukraina,” ungkap Johnson, dikutip dari Al Jazeera.
3. Sekilas tentang kondisi terkini di Ukraina

Juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Shtupun, mengatakan bahwa pasukan Rusia secara aktif melakukan serangan di Kharkiv, Severodonetsk dan Sloviansk. Militer Moskow menggunakan tembakan artileri di berbagai pemukiman sepanjang Kharkiv.
Dia menambahkan bahwa Rusia menggunakan mortir, artileri, dan peluncur granat berpeluncur roket melawan berbagai perlawanan di arah Sloviansk.
“Musuh terus menembakkan artileri dan artileri roket di daerah pemukiman Met'olkine, Bila Hora dan Ustynivka," kata Shtupun.