Negara Ini Ganti Website Resmi Pemerintah karena Diblokir AS

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Republika Srpska, pada Kamis (2/11/2023), mengumumkan pengembalian laman resmi miliknya. Sebab, laman pemerintah Bosnia Serbia sempat lumpuh dalam beberapa hari setelah terdampak sanksi Amerika Serikat (AS) pada 26 Oktober.
Belakangan ini, relasi AS-Republika Srpska terus memanas setelah munculnya rencana Presiden Milorad Dodik untuk memisahkan diri dari Bosnia-Herzegovina. Washington mengecam aksi tersebut dan menjatuhkan sejumlah sanksi kepada politikus Bosnia Serbia.
1. Laman Republika Srpska menggunakan domain Serbia
Pemerintah Republika Srpska mengumumkan domain internetnya berubah dari sebelumnya. Kini, laman pemerintah Bosnia Serbia sudah bisa diakses karena menggunakan domain milik Serbia.
"Menyusul keputusan dari AS, pakar dari Republika Srpska melakukan segala yang dibutuhkan, dan hari ini, semuanya sudah kembali normal dan operasional laman kami sudah bisa diakses," tutur pemerintah, dilansir Balkan Insight.
Selain website, alamat email resmi milik Republik Srpska kini juga menggunakan doman .rs sebagai sarana berkomunikasi. Pihaknya meyakinkan bahwa semua data sudah aman dan tidak ada gangguan fungsional.
2. Republika Srpska layangkan tuntutan ke perusahaan layanan domain
Pada saat yang sama, pemerintah Republika Srpska juga mengatakan bahwa domain sudah dibayar dan akan digunakan sampai Februari 2025. Pemerintah tidak menyebut perusahaan apa yang bersedia memberikan layanan domain kepada mereka.
Selain itu, otoritas setempat juga mengumumkan tuntutan hukum kepada perusahaan AS yang memblokir akses laman resminya pekan lalu.
"Pemerintah Republika Srpska akan menyiapkan tuntutan dan merekrut pengacara untuk melawan perusahaan yang memblokir laman kami tanpa peringatan terlebih dahulu, dan menghalangi penggunaan laman resmi Republika Srpska," terangnya.
Sejak awal dibuat, laman resmi institusi pemerintah Republik Srpska telah menolak menggunakan domain nasional Bosnia-Herzegovina. Mereka menyebut bahwa domain tersebut akan membuatnya terasosiasi dengan Bosnia.
3. Dodik menyuruh Dubes AS pergi dari wilayahnya
Presiden Republika Srpska, Milorad Dodik, memprotes pernyataan dari Duta Besar AS di Bosnia, Michael Murphy. Ia menyebut bahwa Murphy harus pulang agar dapat mengembalikan reputasi AS di mata rakyatnya.
"Dulu semuanya hanya diucapkan lewat satu unggahan. Sekarang, Murphy harus menuliskan pernyataannya tidak masuk akalnya dengan banyak unggahan. Ini adalah cara agar ia dapat tidur dengan puas," tutur Dodik lewat media sosial X.
Dilaporkan Sarajevo Times, kritikan itu disampaikan setelah Murphy memrotes Dodik yang berniat memisahkan Republika Srpska dari Bosnia-Herzegovina. Ia menegaskan bahwa AS akan mendorong integritas teritorial, kedaulatan dan multi-etnik di Bosnia.