Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bender Serbia (unsplash.com/thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Kericuhan kembali terjadi dalam sesi rapat parlemen Serbia, pada Selasa (4/3/2025). Pemicunya adalah pelemparan granat asap oleh seorang anggota parlemen oposisi sebagai protes menyusul insiden robohnya atap stasiun di Novi Sad. 

Pada November 2024, anggota parlemen dari partai penguasa dan oposisi terlibat adu jotos. Perkelahian ini didorong penolakan Partai Progresif Serbia (SNS) atas pemungutan suara mosi tidak percaya terkait peristiwa yang menewaskan 15 orang tersebut. 

1. Oposisi tolak rencana RUU baru dari partai penguasa

Insiden berawal dari perdebatan soal rencana partai penguasa untuk mengadakan sesi rapat soal agenda Rancangan Undang-Undang (RUU) baru. Saat situasi semakin memanas, seseorang melemparkan granat asap di tengah ruang sidang. 

Granat dilempar untuk menolak rencana partai penguasa untuk mengajukan RUU baru. Mereka merasa partai penguasa tidak lagi memiliki hak menyusul serangkaian insiden di Serbia. 

"Kami percaya bahwa hanya satu hal yang dapat menjadi agenda saat ini, yakni pemenuhan seluruh tuntutan dari mahasiswa," terang Radomir Lazovic, salah satu anggota parlemen dari Partai Hijau, dilansir Balkan Insight

Berada di tengah kekacauan, Juru Bicara Parlemen Serbia, Ana Brnabic mengungkapkan bahwa tiga anggota partai penguasa mengalami luka-luka. Namun, ia mengklaim bahwa jam kerja tidak akan terganggu. 

2. Vucic sebut pelaku pelemparan granat akan dihukum

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di