Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serbia Bantah Gunakan Alat Mata-Mata Buatan Israel

bender Serbia (unsplash.com/thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Serbia, pada Selasa (17/12/2024), membantah tuduhan Amnesty International menggunakan alat mata-mata atau spyware untuk memantau sejumlah jurnalis dan aktivis di negaranya. 

Belakangan ini, situasi di Serbia masih tegang imbas robohnya atap stasiun kereta api di Novi Sad. Warga sudah mengadakan serangkaian demonstrasi menuntut pemerintah segera bertindak dan menghukum pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu. 

1. Klaim Amnesty International bekerja untuk kepentingan pihak tertentu

Serbia mengklaim bahwa laporan dari Digital Prison dari Amnesty International tidak benar. Ia pun mengklaim petugas kepolisian hanya menggunakan alat forensik ini jika memang diperlukan. 

"Kami mengungkapkan kepada publik bahwa Departemen Teknis dan Forensik Kriminal Pusat Nasional menggunakan alat forensik hanya jika itu sejalan dengan pembukaan investigasi kepada individu atau kelompok tertentu," tuturnya, dikutip N1.

Sementara, Badan Intelijen Serbia (BIA) mengatakan, laporan Amnesty International sudah bekerja untuk kepentingan sejumlah pihak. Pihaknya juga mengklaim organisasi non-profit (NGO) itu mendapatkan tekanan dari kelompok tertentu. 

"Institusi kami hanya mengoperasikan alat tersebut sejalan dengan hukum di Republik Serbia. Maka dari itu, kami tidak mau mengomentari pernyataan tidak masuk akal seperti kami tidak menggubris konten semacam ini," terangnya. 

2. Serbia disebut gunakan spyware NoviSpy dan alat buatan Cellebrite

Amnesty International memublikasikan bahwa Serbia telah menggunakan spyware buatan dalam negeri bernama NoviSpy dan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Israel, Cellebrite untuk memantau jurnalis dan anggota organisasi masyarakat. 

"Kami berhasil mengungkap bukti forensik yang menunjukkan bagaimana pemerintah Serbia menggunakan produk Cellebrite untuk mengaktifkan spyware NoviSpy dalam menginfeksi ponsel milik aktivis. Berdasarkan investigasi kami, Serbia sudah melancarkan taktik represif dan mata-mata teknologi kepada jurnalis dan aktivis," tutur Wakil Direktur Amnesty International Regional Eropa, Dinushika Dissanayake, dilansir RFE/RL.

Alat NoviSpy diketahui dapat mencuri data pribadi dan mengubah pengaturan microphone dan kamera ponsel dari jarak jauh. Sementara, alat dari Cellebrite mampu membuka kunci ponsel targetnya dan mengekstraksi datanya. 

Produk forensik perusahaan Israel tersebut sudah digunakan oleh polisi dan intelijen di seluruh dunia. Alat tersebut diklaim dapat memicu risiko besar hak asasi manusia (HAM) dan pembatasan kebebasan berpendapat. 

3. Vucic sebut AS berencana menjatuhkan sanksi kepada Gazprom Neft

Pada Sabtu (14/12/2024), Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berencana menetapkan sanksi kepada perusahaan penyedia gas alam di Serbia, Gazprom Neft. 

"Kami akan berbicara dengan AS terlebih dahulu, kemudian kami akan berbicara dengan Rusia. Kami berusaha mengubah keputusannya. Pada saat yang sama, kami akan mencoba untuk menjaga hubungan kami dengan Rusia dan tidak merusak hubungan dengan pihak yang menetapkan sanksi," ungkapnya, dilansir Associated Press.

Selama ini, Rusia menggantungkan gas alam Rusia untuk memenuhi kebutuhan di negaranya. Suplai gas tersebut dikirimkan dari Rusia melalui sejumlah pipa di negara tetangganya dan pasokan itu didistribusikan oleh Industri Minyak Serbia (NIS) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Gazprom Neft. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us