Pasangan Suami Istri Inggris Dituduh Jadi Mata-Mata di Iran

Jakarta, IDN Times - Pasangan suami istri asal Inggris telah didakwa dengan tuduhan spionase oleh pengadilan Iran pada Selasa (18/2/2025).
Craig dan Lindsay Foreman, yang berusia 52 tahun, ditangkap di kota Kerman, Iran, pada Januari 2025. Namun, berita tentang penahanan mereka baru muncul pekan lalu.
Menurut laporan kantor berita pengadilan Mizan, pasangan tersebut menyamar sebagai turis untuk memasuki Iran dan mengumpulkan informasi di berbagai provinsi di negara itu.
1. Pasangan suami istri tersebut dituduh punya hubungan dengan badan intelijen
Juru bicara pengadilan, Asghar Jahangir, mengatakan bahwa Craig dan Lindsay telah diawasi oleh badan intelijen provinsi sebelum penangkapan mereka.
"Mereka bekerja sama dengan organisasi front yang terkait dengan dinas intelijen negara-negara Barat dengan dalih melakukan penelitian dan kegiatan investigasi," tambahnya.
Ketua hakim provinsi Kerman, Hojatoleslam wal-Muslimeen Hamidi, menyatakan bahwa keduanya memiliki hubungan dengan badan intelijen. Penyelidikan lebih lanjut terkait hubungan tersebut masih berlangsung.
Dilansir dari Al Jazeera, keluarga Craig dan Lindsay, pada Sabtu (15/2/2025), mengatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait supaya mereka dapat kembali ke rumah dengan selamat.
2. Tiba di Iran pada akhir Desember 2024
Kunjungan Craig dan Lindsay ke Iran merupakan bagian dari perjalanan mereka berkeliling dunia dengan sepeda motor. Mereka awalnya berencana untuk tinggal di negara itu selama 5 hari sebelum akhirnya ditangkap karena tuduhan spionase.
Mereka memasuki Iran dari Armenia pada 30 Desember 2024, dan berencana untuk tiba di Pakistan pada 4 Januari 2025.
Dalam unggahan mereka di media sosial, pasangan tersebut mengungkapkan kegembiraan mereka saat berada di Iran. Lindsay, seorang mentor pengembangan diri dengan gelar doktor di bidang psikologi, mengatakan bahwa ia sangat menikmati waktunya di sana. Suaminya, Craig, yang berprofesi sebagai tukang kayu, juga memuji kebaikan orang-orang Iran.
Alison Smith, mantan tetangga pasangan itu, menggambarkan mereka sebagai keluarga biasa pada umumnya. Meski mengaku terkejut dengan keputusan mereka untuk pergi ke Iran. Ia menduga bahwa mereka mungkin akan menjalani sebuah petualangan
"Mereka telah melakukan banyak petualangan di masa lalu. Mereka pergi ke mana-mana," kata Smith.
3. Inggris imbau warganya untuk tidak lakukan perjalanan ke Iran
Dilansir dari BBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa para pejabat terus berkomunikasi secara langsung dengan pihak berwenang Iran untuk menangani kasus ini. Mereka juga memberikan bantuan konsuler kepada para tahanan dan dukungan bagi keluarga mereka.
Kementerian sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran. Warga Inggris dan mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda Inggris-Iran disebut sangat berisiko menghadapi penangkapan, interogasi, atau penahanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menangkap puluhan warga Iran dengan kewarganegaraan ganda atau izin tinggal permanen di luar negeri, sebagian besar atas tuduhan spionase dan keamanan nasional. Sedikitnya 15 di antaranya memiliki hubungan dengan Inggris.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa orang-orang tersebut ditahan untuk dijadikan alat tawar menawar oleh pemerintah Iran.