Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasukan Kurdi Mulai Operasi Penangkapan Pasukan ISIS

Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)
Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)

Damaskus, IDN Times - Para pasukan Kurdi telah memulai operasi penangkapan terhadap para pasukan ISIS pada hari Minggu, 28 Maret 2021, waktu setempat. Operasi tersebut diperkirakan akan berlangsung selama 15 hari ke depan. Bagaimana situasi di Suriah saat ini?

1. Sekitar 5.000 hingga 6.000 pasukan Kurdi serta beberapa polisi Asayish memasuki kamp operasi tersebut

Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)
Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)

Dilansir dari The Guardian, pasukan Kurdi di timur laut Suriah telah memulai operasi keamanan di dalam kamp penahanan al-Hawl dalam upaya untuk menangkap para anggota ISIS yang semakin aktif dalam beberapa bulan terakhir ini. Sekitar 5.000 hingga 6.000 pasukan Kurdi serta polisi keamanan Asayish, yang dipimpin oleh militer Pasukan Demokrat Suriah (SDF), memasuki kamp tersebut pada hari Minggu, 28 Maret 2021, waktu setempat untuk melakukan pencarian dan penangkapan dalam operasi yang diperkirakan akan berlangsung selama 15 hari ke depan.

Beberapa sumber lokal Kurdi mengatakan tujuannya adalah untuk mengisolasi dan menangkap pemimpin kelompok ISIS, salah satunya telah ditahan, serta untuk meningkatkan akses bagi kelompok bantuan di lokasi di mana kondisi kehidupan sangat menyedihkan dan kekurangan gizi banyak terjadi. Sumber tersebut juga menambahkan pasukan Barat tidak terlibat dalam operasi kali ini. Namun, juru bicara Operation Inherent Resolve, koalisi militer pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS, mengatakan hal itu terjadi dengan dukungan mereka.

2. Juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat menilai bahaya kelompok ISIS di Suriah masih berlanjut

Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)
Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)

Koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi ISIS mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan intelijen, pengawasan, dan pengintaian kepada mitranya, Pasukan Demokrat Suriah. Dalam pernyataan terpisah, koalisi mengatakan operasi Kurdi juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan LSM yang bekerja di dalam kamp. Pasukan Demokrat Suriah dan sekutu koalisinya menyatakan kekalahan kekhalifahan yang memproklamirkan diri ISIS pada bulan Maret 2019 lalu setelah mengusir para jihadis dari kubu Suriah terakhir mereka di Desa Baghouz bagian timur.

Banyak pejuang ISIS sejak itu pindah ke gurun Suriah yang luas di dekat perbatasan dengan Irak, di mana mereka terus merencanakan dan melancarkan serangan. Juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat, Wayne Marotto, mengatakan jatuhnya petak terakhir wilayah ISIS di timur laut Suriah tidak berarti kekalahan total serta ia menyebut bahaya kelompok ISIS terus berlanjut di ribuan tahanan yang ditahan di penjara dan kerabat mereka yang ditahan di kamp. Sebagian besar warga al-Hol melihat kamp tersebut sebagai sisa-sisa terakhir dari ISIS yang dideklarasikan oleh para jihadis pada tahun 2014 lalu di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak.

3. Presiden Komite Palang Merah Internasional menyoroti bantuan dasar yang rumit

Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)
Pasukan Kurdi memulai penangkapan terhadap para pasukan ISIS di Suriah. (Twitter.com/cmoc_sdf)

Pada hari Jumat, 26 Maret 2021, lalu Presiden Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer, mengunjungi al-Hawl dan menggambarkannya sebagai tempat di mana ada harapan untuk mati. Bahkan, ia juga menyoroti berbagai bantuan dasar yang diberikan seperti makanan dan layanan medis berakhir rumit. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kurangnya pendidikan yang mengarah ke anak-anak yang semakin tua dan yang tidak memiliki sikap perspektif untuk masa depan.

Maurer mengatakan bahwa itu adalah skandal di mana komunitas internasional memberikan tempat seperti itu terus berlanjut, bukan karena masalah kemanusiaan yang tidak dapat diatasi, tetapi karena perbedaan politik. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Februari 2021 lalu, PBB telah mendokumentasikan berbagai kasus radikalisasi, penggalangan dana, pelatihan, serta hasutan operasi eksternal di al-Hol. Laporan itu juga memperingatkan tentang nasib sekitar 7.000 anak yang tinggal di paviliun khusus yang ditujukan untuk kerabat ISIS asing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us