Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paus Fransiskus: Invasi Rusia Sama Kejamnya dengan Genosida Nazi

Paus Fransiskus. (unsplash.com/Ashwin Vaswani)

Jakarta, IDN Times - Paus Frasiskus kembali mengecam Rusia atas invasinya di Ukraina. Kali ini, Paus membandingkan invasi Rusia dengan operasi Nazi yang merenggut 2 juta nyawa selama Perang Dunia II.

Kritikan ini disampaikan saat audiensi mingguannya pada Rabu (7/12/2022). Paus mencatat bahwa Universitas Katolik Lublin di Polandia baru-baru ini melaksanakan peringatan Operasi Reinhard.

Itu merujuk pada operasi rahasia yang dilacarkan Nazi Jerman untuk membantai orang Yahudi di Polandia, dilansir Reuters.

1. Paus Fransiskus sebut sejarah terulang kembali di Ukraina

Paus menyebut Operasi Reinhard sebagai pemusnahan masal. Ia menilai, sejarah itu kembali terulang di Ukraina, di mana Rusia melancarkan kekejaman serupa.

Rusia selama ini berusaha menjustifikasi invasinya ke Ukraina dengan menyebutnya sebagai operasi militer khusus. Operasi ini diklaim merupakan bagian dari usaha Rusia untuk melancarkan denazifikasi di Ukraina.

Putin menyebut, kelompok neo-nazi yang membahayakan Rusia tumbuh subur di Ukraina.

“Semoga ingatan akan peristiwa mengerikan ini membangkitkan niat dan tindakan damai pada setiap orang," kata Paus, dikutip dari Times of Israel.

2. Paus semakin kritis terhadap Rusia

Sejak perang meletus, Paus memang telah berulang kali mengecam Rusia. Namun akhir-akhir ini, ia dinilai semakin kritis terhadap Moskow. 

Bulan lalu, Paus menyamakan penderitaan warga Ukraina saat ini dengan persitiwa Holodomor pada periode 1932-1933. Saat itu, warga Ukraina mengalami kelaparan hebat yang diperkirakan menewaskan 3,9 juta orang.

Pemimpin Uni Soviet kala itu, Joseph Stalin, dituduh dengan sengaja mendalangi persitiwa genosida tersebut. 

3. Menawarkan diri sebagai juru damai

Paus telah berulang kali menawarkan Vatikan sebagai mediator konflik Rusia-Ukraina. Namun, usaha itu dinilai tidak mungkin, melihat kritikannya yang semakin intens terhadap pemerintah Rusia. Hal itu membuat hubungannya dengan Rusia kian memanas.

Dalam sebuah wawancara bulan lalu dengan majalah Jesuit America, Paus berbicara tentang apa yang disebutnya sebagai kekejaman pasukan Rusia di Ukraina.

“Umumnya yang paling kejam mungkin mereka yang berasal dari Rusia tapi bukan dari tradisi Rusia, seperti Chechnya, Buryati dan sebagainya. Namun yang pasti, Rusia-lah yang melancarkan invasi. Ini sangat jelas,” kata Paus Fransiskus.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menanggapi pernyataan tersebut. Ia menyebutnya sebagai komentar yang tidak kristiani dan sulit dipahami.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us