Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembantaian, Satu Keluarga Kristen Ditembak di Pakistan

Al Jazeera

Quetta, IDN Times - Berdasarkan laporan Kepolisian Pakistan pada hari Senin (2/4/2018), satu keluarga kristiani beranggotakan empat orang ditembak oleh pria bersenjata. Kejadian ini terjadi di wilayah Barat Daya Pakistan, Kota Quetta, Provinsi Balochistan.

Serangan terhadap keluarga Kristiani tersebut menjadi serangan terbaru terhadap kaum minoritas di Pakistan, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Ditembak ketika sedang menaiki becak tarik

US News

Satu keluarga yang sedang menaiki becak tarik di jalanan Kota Quetta, harus merasakan kematian ditembus timah panas. Peluru tersebut menurut data yang ada, ditembakkan dari seseorang yang menggunakan sepeda motor ketika melancarkan serangan. Menurut polisi, serangan itu termasuk ke dalam serangan yang telah direncanakan dan cukup rapi.

Usai penembakan, hanya seorang perempuan yang berhasil selamat dan sudah dibawa ke rumah sakit. Sedangkan ayah serta dua sepupunya terbunuh. Sebelum tertembak, mereka dikatakan sedang dalam perjalanan mengunjungi rumah kerabat di Jalan Shahzaman, untuk merayakan hari Paskah.

Jalan Shahzaman, Kota Quetta, merupakan wilayah di kota tersebut yang mayoritas komunitas penduduknya beragama Kristiani. Sekarang pihak Kepolisian Pakistan masih menyelidiki lebih lanjut atas motif serangan terhadap satu keluarga Kristiani tersebut, ditambah pembunuhnya pun masih dalam pengejaran.

2. Serangan terbaru terhadap kaum minoritas Pakistan

NPR

Serangan tersebut tercatat sebagai serangan terbaru terhadap kaum minoritas Pakistan, di mana negara dengan mayoritas beragama Islam Sunni. Negara Pakistan setidaknya memiliki 2 persen populasi yang beragama Kristen.

Selain Kristiani agama minoritas seperti Islam Syiah, kadang juga sering menjadi target penyerangan oleh kelompok ekstrim. Kepolisian Pakistan meliris laporan, bahwa serangan terhadap agama minoritas sering terjadi ketika mereka sedang menjalani festival, atau peringatan hari keagamaanya masing-masing.

Desember lalu, seminggu sebelum natal, dua pembom bunuh diri menyerang sebuah gereja dan membunuh sekitar 10 orang serta melukai 56 lainnya. Serangan itu diklaim dan diakui ISIS sebagai aksi mereka terhadap kaum Kristiani di Pakistan.

Teror yang terus mengawasi dan mengancam, membuat ketentraman antar kelompok minoritas maupun mayoritas di Pakistan menjadi sangat terganggu.

3. Provinsi Balochistan yang tidak pernah stabil

Anadolu Agency

Lokasi terjadinya penembakan satu keluarga kristiani, terletak di Provinsi Balochistan yang sering menjadi lokasi krisis keamanan internal terparah di Pakistan. Berbatasan langsung dengan Afganistan dan Iran, provinsi ini sering disusupi oleh kelompok radikal dan ekstremis yang membahayakan kestabilan keamanan.

Dari serangan kelompok Taliban, Al Qaeda, ISIS, hingga Pemberontak Baloch yang bertempur melawan Pemerintah Pusat Pakistan untuk meraih kemerdekaan, mereka semua beroperasi didalam Provinsi Balochistan.

Kondisi keamanan yang terus terancam, membuat Provinsi Balochistan kerap berada di bawah kendali militer untuk meredam berbagai bentuk perlawanan serta aksi teror.

Tidak memperdulikan agama maupun kelompok etnis manapun, konflik yang terjadi disana terus berkobar setiap saat sehingga sering kali menyebabkan penduduk sipil menjadi korban. Tidak hanya menjadi korban sampingan.

Penduduk sipil juga ikut dijadikan target utama oleh kelompok teroris untuk menebarkan teror serta kekacauan, hingga kepanikan besar, dilansir dari Channelnewsasia.com.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us