Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembukaan Kantor Kedutaan AS di Yerusalem Ricuh, 58 Orang Tewas

twitter.com/politicalxnews
twitter.com/politicalxnews

Gaza, IDN Times - Pembukaan kantor kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem menimbulkan kericuhan dari warga Palestina. Puluhan ribu warga Palestina berkumpul di sepanjang perbatasan Israel-Palestina, tepatnya di Jalur Gaza. Sebanyak 58 orang dilaporkan tewas sedangkan 2.700 orang lainnya mengalami luka-luka atas insiden ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ini adalah kejadian paling mengerikan sejak perang lintas batas yang terakhir kali pada tahun 2014

Twitter.com/Anaridis
Twitter.com/Anaridis

Dilansir dari Timesofisrael.com, sebanyak 50.000 warga Palestina berkumpul di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan melakukan protes besar-besaran terhadap upacara pembukaan kantor kedutaan besar di Yerusalem. Insiden yang terjadi kali ini merupakan insiden paling terburuk selama 4 tahun terakhir sejak perang lintas batas yang menghancurkan antara penguasa Hamas di wilayah tersebut.

Menjelang upacara pembukaan yang digelar pada pukul 4 sore waktu setempat, beberapa kelompok yang dipicu oleh Hamas ini berusaha keras menembus titik perbatasan Jalur Gaza. Sebanyak 3 orang di antaranya tewas ketika mencoba menanam bahan peledak di pagar perbatasan. Pasukan IDF juga berusaha menembak orang-orang yang membawa senjata dan bahan peledak. Korban-korban pun berjatuhan sehingga total korban tewas mencapai 58 orang dan 2.700 orang lainnya luka-luka.

2. Suasana saat pembukaan Kantor Kedutaan Besar AS di Yerusalem

Twitter.com/Anaridis
Twitter.com/Anaridis

Pembukaan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem ini bertepatan dengan hari ulang tahun Israel yang jatuh pada tanggal 14 Mei ini dengan usia 70 tahun. Putri dari Donald Trump, Ivanka Trump, beserta suaminya, Jared Kushner, yang merupakan penasihat Gedung Putih hadir pada upacara ini.

Tak lupa ada Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Sullivan, sebagai delegasi Amerika Serikat. Setelah Ivanka Trump secara resmi membuka kedutaan, Jared Kushner menyampaikan beberapa kalimat sambutannya.

"Ketika Presiden Trump membuat janji, dia menyimpannya ... Kami telah menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika Serikat dapat dipercaya. Kami berdiri bersama teman-teman dan sekutu kami," ungkap Kushner dalam memberikan kalimat sambutan seperti yang dikutip dari BBC.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyebut momen kali ini merupakan momen bersejarah bagi negaranya. "Sungguh hari yang baik. Ingatlah momen ini. Ini adalah sebuah sejarah. Presiden Trump, dengan mengakui sejarah, anda telah membuat sejarah. Kita semua sangat bersyukur," ungkap Benjamin Netanyahu yang juga dikutip dari BBC.

3. Kemarahan dunia internasional atas sikap Amerika Serikat ini

Twitter.com/QudsNen
Twitter.com/QudsNen

Sebelum melakukan pemindahan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem, beberapa negara di dunia menyampaikan kecaman keras kepada Amerika Serikat, yang sebelumnya dianggap sebagai mediator untuk menengahi masalah ini.

Menurut perjanjian perdamaian Israel-Palestina yang dibuat pada tahun 1993, status terakhir Yerusalem dimaksudkan untuk untuk dibahas dalam tahap akhir pembicaraan damai. Kedaulatan Israel atas Yerusalem memang tidak diakui secara internasional karena Yerusalem merupakan kota suci bagi 3 agama sekaligus.

Israel telah menduduki Yerusalem Timur sejak perang Timur Tengah 1967. Ini secara efektif menganeksasi sektor ini, meskipun ini tidak diakui oleh negara manapun sampai deklarasi Trump pada bulan Desember 2017. Sejak tahun 1967,

Israel telah membangun selusin permukiman, rumah bagi sekitar 200.000 orang Yahudi di Yerusalem Timur. Ini dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantahnya. Berbagai negara pernah memiliki kedutaan besar yang berbasis di Yerusalem tetapi banyak yang pindah setelah Israel mengeluarkan undang-undang pada tahun 1980 secara resmi menjadikan Yerusalem sebagai ibukotanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us