Penantang Serius Putin di Pilpres Rusia 2018 Disingkirkan Secara Halus

Satu lagi kandidat penantang Presiden Rusia Vladimir Putin di pemilihan presiden Rusia tahun depan mengalami kegagalan. Dilansir dari The Telegraph, hal ini dikarenakan KPU setempat yang dikenal sebagai The Central Election Commission (CEC) menolak pendaftaran sang kandidat bernama Alexei Navalny yang merupakan pemimpin oposisi Rusia.
Alasannya adalah catatan kriminalnya dalam kasus penggelapan dana, yang menurut hukum Rusia, membuatnya tidak berhak mengikuti pemilihan jabatan publik.
1. Mayoritas anggota KPU Rusia gugurkan pencalonannya

Tuduhan yang ditolak oleh sang pemimpin oposisi karena dianggap bermotif politik. Selain itu tuduhan yang dikenakan kepadanya juga sudah digugurkan oleh Pengadilan HAM Eropa awal tahun ini. Padahal sehari sebelumnya dia sudah mengantongi dukungan dari 15 ribu pendukungnya, demikian dilansir dari The Guardian. Sebanyak 12 orang dari 13 anggota KPU setempat setuju menggugurkan pencalonannya, yang membuatnya meradang.
2. Akan lakukan upaya banding

Kandidat berusia 41 tahun ini pun menyatakan akan melakukan upaya banding yang menurutnya bukan saja menentang dirinya namun juga sebanyak 16 ribu pendukungnya dan 200 ribu sukarelawan yang telah berjuang mendapatkan tanda tangan dukungan kepada dirinya.
Alexei Navalny yang adalah seorang pengacara dipandang sebagai salah satu kandidat serius untuk menantang kepemimpinan Vladimir Putin di tengah terpinggirkannya figur yang dianggap memiliki potensi menyaingi kepopuleran Putin.
3. Terkenal karena menjadi penggagas protes Anti Putin 2011-2012

Dia menjadi terkenal setelah menjadi penggagas protes anti Putin tahun 2011-2012 menyusul klaim kecurangan suara dalam pemilihan parlemen saat itu. Dia pun sempat mengklaim bahwa dalam sebuah pemilihan yang jujur dan adil, dia akan dengan gampang mengalahkan Putin seandainya memiliki akses ke televisi negara sebagai sumber informasi utama negara tersebut.
Yang menarik untuk diketahui apakah upaya banding yang dilakukannya akan menghasilkan keputusan yang berbeda atau malah menguatkan keputusan di bawahnya.