Pencak Silat Ingin Dijadikan Salah Satu Lomba di Olimpiade!

Erizal menyebut kalau pencak silat berbeda dari kebudayaan atau cabang tarung lainnya. Erizal menambahkan bahwa pencak silat telah menjadi darah daging Indonesia. Pencak silat juga bukan hanya soal tubuh, tapi juga sisi spiritual sang petarung.

Pencak silat pun disebut sebagai seni dan kebudayaan Indonesia. Nah, hal ini yang dianggap tidak ada dalam cabang olahraga di negara lainnya. Erizal melanjutkan, pencak silat sendiri telah memiliki 800 bentuk gerakan serta gaya. Namun, pencak silat itu berkaitan dengan bagaimana kita melindungi diri, bukan menyerang.

Gerakan sang petarung harus layaknya aliran air, lancar dan tidak patah-patah. Erizal bahkan menyebut kalau pencak silat tidak seperti bertarung lebih menari dan membuktikan kemampuan satu sama lain. Salah satu jurus atau gerakkan paling terkenal adalah cakar macan. Jurus ini berasal dari Sumatera Barat.

Langkah awal di Asian Games 2018 ini membuat Erizal yakin pencak silat akan menarik perhatian banyak orang. Maka dari itu, perjuangan untuk membawa pencak silat ke kancah internasional terus dilanjutkan.

Diberitakan Liputan6.com, pencak silat sudah dibawa ke sebuah lomba internasional. Akhir tahun 2016 ini bahkan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) akan menggelar Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Bali. Sudah ada 32 negara telah mengonfirmasi untuk hadir dalam ajang ini. Memang belum banyak, tapi membuktikan pencak silat sudah punya nama.

Nah, Erizal ingin seni bela diri kita ini semakin terkenal dengan mengharapkan dapat dibawa ke Olimpiade. Ya, ajang olahraga terbesar di dunia yang diikuti berbagai negara. Diharapkan para komite Olimpiade dapat menyadari keunikan pencak silat.

Nah, jika mampu masuk sampai Olimpiade, maka pencak silat bisa saja diakui oleh UNESCO sebagai kebudayaan nasional Indonesia suatu saat nanti. Dalam Asian Games 2018 mendatang, pencak silat akan dijadikan sebagai lomba tarung tradisional para atlet. Semoga pencak silat dapat jadi cabang lomba di Olimpiade dan semakin terkenal! Keren!