Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis Uji Coba Transfusi Plasma dari Pasien Sembuh COVID-19

Warga yang memberi bantuan berbelanja bahan makanan kepada orang lanjut usia dan warga yang diisolasi Kota Nice, saat "lockdown" diberlakukan untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona, COVID-19 di Prancis, Kamis (26/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Eric Gaillard/

Jakarta, IDN Times - Perancis akan memulai uji klinis yang melibatkan transfusi plasma darah dari pasien yang telah sembuh dari virus corona atau COVID-19. Sebelumnya para pasien yang sembuh itu memiliki gejala virus corona yang sangat parah.

"Hal tersebut dilakukan sebagai sebuah upaya untuk mengobati penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona," ujar salah satu lembaga yang terlibat, seperti dikutip dari The Straits Times, Minggu (5/4).

Para peneliti dan pembuat obat di berbagai negara saat ini tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan untuk pandemi, yang telah menelan hingga lebih dari 60.000 nyawa manusia.

Plasma, cairan dalam darah yang penuh dengan antibodi pasca-penyakit, telah terbukti efektif dalam penelitian kecil untuk mengobati penyakit menular termasuk Ebola dan SARS.

1. Uji coba transfusi plasma akan dilakukan pada 7 April mendatang

Ilustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Menurut pernyataan dari Otoritas rumah sakit Parus AP-HP, bersama dengan lembaga penelitian medis nasional INSERM, dan layanan darah nasional EFS, dikatakan bahwa uji coba transfusi plasma di Prancis tersebut akan dimulai pada hari Selasa (7/4) mendatang. 

"Percobaan klinis ini melibatkan transfusi plasma dari pasien yang telah pulih dari COVID-19," katanya.

Nantinya pihak medis akan menentukan siapa saja orang yang telah sembuh itu, yang dapat melakukan transfusi plasma ke pasien COVID-19.

2. Plasma pasien yang telah sembuh dianggap mengandung antibodi

Seorang perempuan memakai masker pelindung saat ia berjalan di lapangan terbuka Trocadero di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada 1 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes

Dalam uji coba transfusi plasma ini, nantinya akan melibatkan sebanyak 60 orang pasien yang berada di rumah sakit Paris, setengah dari pasien tersebut nantinya akan menerima plasma dari orang yang telah sembuh dari COVID-19.

"Plasma orang yang telah pulih mengandung antibodi yang dikembangkan oleh organisme mereka. Antibodi ini dapat membantu pasien dalam tahap akut penyakit untuk melawan virus," terang Otoritas rumah sakit Paru AP-HP, bersama dengan lembaga penelitian medis nasional INSERM, dan layanan darah nasional EFS.

3. Hasil uji coba transfusi plasma dapat diketahui dalam waktu dua hingga tiga minggu lamanya

Ilustrasi petugas medis berada di dalam ruangan Respiratory Intensive Care Unit. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Seperti yang dilansir dari The Straits Times, hasil pertama dari uji coba transfusi plasma itu dapat diketahui setelah dua hingga tiga minggu setelah uji coba dilakukan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) telah memberikan wewenang kepada para dokter, untuk dapat bereksperimen dengan sejumlah strategi dalam melawan virus corona. Tak hanya itu, tes ini juga dikatakan sedang dilakukan di Tiongkok.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us