Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne Mengundurkan Diri

Jakarta, IDN Times - Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan, Perdana Menteri (PM) Elisabeth Borne mengundurkan diri. Surat pengunduran diri tersebut telah diterima oleh Presiden Emmanuel Macron.
Pengunduran diri Borne terjadi usai pengesahan undang-undang imigrasi yang kontroversial. UU ini bertujuan memperkuat kemampuan pemerintah mendeportasi sejumlah warga asing dan imigran.
Kabinet Macron dikabarkan bakal melakukan perombakan. Pengunduran Borne dinilai sebagai awal langkah tersebut.
1. Pengunduran diri diterima oleh Presiden Macron
Pengunduran diri Borne ini membuka upaya perombakan kabinet pemerintahan Macron. Dia sendiri mengatakan ingin terus melanjutkan reformasi.
"Elisabeth Borne hari ini menyerahkan pengunduran diri pemerintah kepada presiden, dan presiden menerimanya," kata kantor kepresidenan dikutip dari Deutsche Welle.
Macron mengucapkan terima kasih atas pekerjaan Borne dalam melayani negara.
"Anda mengimplementasikan kinerja pemerintah dengan keberanian, komitmen dan tekad," kata Macron.
2. Para menteri kabinet yang kecewa
Dilansir Associated Press, dalam surat pengunduran dirinya, Borne mengaku undur diri atas permintaan Macron, yang selanjutnya diharapkan menunjuk PM yang baru. Dia pun tidak menjelaskan secara spesifik maksudnya.
Selama menjabat, Borne telah menghadapi serangkaian protes. Salah satunya adalah pengesahan UU imigrasi kontroversial. UU ini mendapat dukungan dari kelompok sayap kanan, di mana mereka menyebutnya sebagai kemenangan ideologis.
Beberapa menteri tidak sepakat dengan pengesahan tersebut, salah satunya Menteri Kesehatan Aurelien Rousseau. Dia akhirnya mengajukan pengunduran diri pada Desember 2023.
Dilansir The Guardian, Borne sempat melakukan panggilan terhadap Menteri Transportasi Clement Beaune yang juga tidak sepakat dengan UU tersebut. Tindakan itu dilakukan sebagai upaya menghindari desersi kabinet lebih lanjut.
3. Macron belum menunjuk PM yang baru

Macron dikabarkan sedang berusaha meningkatkan nasib politik saat masa jabatannya tersisa tiga tahun. Laporan perombakan pemerintahannya telah tersebar luas setelah serangkaian protes terjadi atas kebijakan kontroversial.
Dilansir BBC, beberapa tokoh penting diperkirakan akan menggantikan Borne. Salah satu yang diisukan adalah Menteri Pendidikan Gabriel Attal yang baru berusia 34 tahun.
Selain Attal, ada juga Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu yang berusia 37 tahun. Jika di antara keduanya itu terpilih, maka akan menjadi orang termuda yang memegang jabatan tersebut.
Sementara ini, Presiden Prancis belum mengumumkan pengganti Borne. Dia masih akan tetap menjalankan tugasnya sampai pemerintahan baru terbentuk.