Pertukaran Tawanan Rusia-Ukraina Digelar, Terbesar sejak Awal Perang

Jakarta, IDN Times - Ukraina dan Rusia bertukar ratusan tawanan perang pada Rabu (3/1/2024). Para pejabat Kiev menggambarkannya sebagai pertukaran perang terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Sebanyak 230 tahanan Ukraina, termasuk anggota angakatan bersenjata dan penjaga perbatasan dibebaskan oleh Moskow. Sebagai gantinya, Kiev membebaskan 248 warga Rusia dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.
“Rakyat kami sudah pulang,” tulis Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di media sosial. “Hari ini, kami membawa kembali lebih dari 200 prajurit dan warga sipil dari penawanan Rusia,” kata Zelenskyy.
1. Pertukaran tawanan terbesar selama perang
Pertukaran pada Rabu adalah pertukaran tawanan perang terbesar pertama sejak Agustus tahun lalu. Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina, Dmytro Lubinets mengatakan, itu adalah pertukaran tahanan ke-49 selama perang.
Baik Moskow maupun Kiev telah bertukar tahanan dalam beberapa kesempatan sejak perang dimulai pada Februari 2022. Namun, pada bulan lalu, Zelenskyy mengatakan proses tersebut melambat karena alasan sangat spesifik dari Moskow.
Sebuah video yang diunggah oleh Moskow menunjukkan beberapa orang Rusia yang dibebaskan tersenyum di dalam bus. Sementara, dipihak Ukraina tentara yang dibebaskan termasuk tujuh pembela Pulau Ular, sebuah pulau berbatu di Laut Hitam.
2. Rusia dan Ukraina berterima kasih kepada Uni Emirat Arab
Pulau Ular merupakan simbol perlawanan Ukraina selang beberapa jam setelah invasi besar-besaran dilakukan Rusia. Penjaga pulau tersebut menolak menyerah kepada kapal perang Rusia.
Baik Rusia maupun Ukraina berterima kasih kepada Uni Emirat Arab yang menjadi penengah dalam kesepakatan tersebut. Bulan lalu, Kiev mengatakan telah membebaskan sekitar 2.598 orang dari tawanan Rusia melalui 48 proses penukaran.
Beberapa dari tawanan Ukraina, yang sebelumnya telah dibebaskan dari penawanan Moskow, mengatakan mereka menjadi sasaran penyiksaan, termasuk pemukulan dan sengatan listrik.
3. Situasi di Belgorod masih tegang
Dilansir NPR, Rusia mengatakan telah menembak jatuh 12 rudal yang ditembakkan ke salah satu wilayah selatan yang berbatasan dengan Ukraina. Serangan tersebut terjadi saat Kiev berusaha memepermalukan Kremlin setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan kehidupan berjalan normal meskipun terjadi perang.
"Situasi di kota perbatasan Belgorod, yang mengalami dua serangan pada Rabu pagi, “masih tegang,” kata Gubernur daerah, Vyacheslav Gladkov. “Sistem pertahanan udara berfungsi,” katanya pada Rabu.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, dalam serangan terakhir Moskow, Gladkov mengatakan pihak berwenang sedang mengevakuasi warga yang berada di dekat amunisi yang mungkin tidak meledak. Unit penjinak bom juga dipanggil untuk mengevakuasi bahaya.