Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Tangkap Ribuan Pekerja Migran saat Tahun Baru

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Rusia menangkap ribuan pekerja migran asal Asia Tengah pada saat perayaan malam Tahun Baru pada Selasa (2/1/2024). Tindakan ini dilakukan dengan dalih menghindari masuknya pekerja migran ilegal dan tingginya kriminalitas di Rusia. 

Rusia selama ini menjadi negara tujuan migran asal Asia Tengah untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah lebih tinggi dibandingkan di negara asalnya. Namun, terdapat kabar bahwa migran asal Asia Tengah diwajibkan masuk militer dan diterjunkan dalam perang di Ukraina. 

1. Polisi Rusia tangkap 3 ribu migran di St. Petersburg

Dalam operasi yang berlangsung pada malam Tahun Baru ini, Kepolisian Rusia berhasil menangkap 3 ribu pekerja migran di St. Petersburg. Pekerja migran tersebut dituding melanggar hukum imigrasi di Rusia. 

"Sebanyak 3 ribu pekerja migran sudah ditangkap di St. Petersburg sebagai upaya untuk mencegah kriminalitas di Rusia. Hasilnya, lebih dari 600 pekerja migran terbukti melanggar hukum imigrasi di Rusia," terangnya, dikutip Reuters.

"Sementara itu, lebih dari 100 pekerja migran akan dideportasi karena terbukti melakukan pelanggaran berat," sambungnya. 

Mayoritas pekerja migran di Rusia datang dari negara tetangganya, seperti Tajikistan, Kyrzgyzstan, Uzbekistan, dan Armenia. 

2. Pekerja migran diwajibkan masuk dalam militer Rusia

Tentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina. (twitter.com/mod_russia)

Dilaporkan Meduza, migran yang ditangkap di Rusia pada malam Tahun Baru jauh lebih banyak dari yang diberitakan. Bahkan, penangkapan ini tidak hanya menargetkan pekerja migran, tetapi juga perempuan dan anak-anak. 

Mereka disebut sudah dibawa ke kantor polisi, sedangkan anak-anak dan perempuan dikirim ke pusat tahanan khusus. Pada saat proses penangkapan, polisi bahkan menghalangi warga untuk mendekat atau melihat.

Pada Senin, petugas pendaftaran militer sudah mengunjungi kantor polisi untuk menawarkan para pekerja migran untuk masuk dalam militer Rusia sebagai sukarelawan. Mereka juga diancam keluarganya dideportasi apabila tidak bersedia masuk militer. 

Sementara, apabila mereka bersedia masuk dalam militer akan mendapatkan status kewarganegaraan Rusia. Disebut terdapat sekitar 1.500 orang yang bersedia menandatangani kontrak dengan Kemhan Rusia.  

3. Rusia disebut sudah merelokasi ribuan migran ke Ukraina

Pusat Resistensi Nasional Ukraina, pada November lalu, mengatakan bahwa Rusia sudah merelokasi lebih dari 100 ribu migran asal Asia Tengah ke wilayah dudukan di Ukraina. Mereka dihadiahi status kewarganegaraan Rusia jika mau pindah ke zona perang tersebut. 

Dilansir The Kyiv Independent, pekerja migran asal Asia Tengah juga sudah direkrut oleh perusahaan Rusia untuk bekerja di wilayah dudukan Moskow di Ukraina. Bahkan, informasi lowongan pekerjaan itu sudah dimuat di grup Telegram dan sosial media lainnya, serta tersebar dari mulut ke mulut. 

Mendengar kabar ini, pemerintah Ukraina berjanji akan tetap meringkus para pekerja migran tersebut. Kiev akan menganggap mereka sebagai antek dan kolaborator Rusia yang terus berupaya menganeksasi bagian timur dan selatan negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us