PM Kepulauan Solomon: Australia Anggap Kami kayak Anak TK!

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membantah ada keretakan hubungan diplomasi antara pemerintahnya dan Kepulauan Solomon. Hal itu disampaikan usai Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, menuduh Australia memperlakukan negaranya seperti anak-anak dengan senjata.
Dalam pidato berapi-api di parlemen Kepulauan Solomon pada hari Selasa (03/05/2022), Sogavare menuduh negara-negara Barat berusaha melemahkan pemerintahannya. Hal tersebut tak lepas dari berbagai intervensi setelah Kepulauan Solomon menandatangani perjanjian keamanan dengan China pada April.
Menanggapi pernyataan Sogavare, PM Australia Scott Morrison menyatakan bahwa negaranya akan menghadapi hal tersebut secara diplomatis dan profesional kepada Nine Network pada Kamis (5/5/2022), dilansir berita InQueensland.
1. PM Kepulauan Solomon sebut Australia memberlakukan negaranya seperti anak TK
Sogavare mengatakan Kepulauan Solomon diperlakukan sebagai "siswa taman kanak-kanak yang berjalan-jalan dengan Colt 45 di tangan kita" yang perlu "diawasi", dilansir Bloomberg. Sogavare juga menambahkan “Kami dihina!".
Setelah pakta keamanan Kepuluana Solomon dan China disepakati, adu argumen telah meningkat antara Australia dan Kepulauan Solomon. Tidak ada draf versi final dari kesepakatan yang dirilis walau naskah draf sempat bocor pada Maret lalu.
Dalam naskah draf yang bocor, terdapat ketentuan bagi kapal perang China untuk diberikan pelabuhan yang aman di Kepulauan Solomon. Letak pelabuhan tersebut hanya 2 ribu kilometer (1.200 mil) dari wilayah Australia.
2. PM Australia akan profesional dan diplomatis dalam menganggapi isu Kepulauan Solomon
Menanggapi pernyataan PM Kepulauan Solomon, PM Australia Scott Morrison mengatakan Sogavare bebas untuk mengungkapkan pendapatnya. Morrison juga menegaskan bahwa tidak akan menghentikan hubungan Pemerintah Australia dengan Kepulauan Solomon.
"Kami akan terus bekerja secara konstruktif dengan pemerintah Kepulauan Solomon seperti yang selalu kami lakukan," kata Morrison kepada Nine Network pada hari Kamis (5/5/2022), dilansir berita InQueensland.
Morrison juga menyatakan Pemerintah Australia akan tetap profesional dan diplomatis dalam menanggapi "ancaman" geopolitik tersebut. “Artinya, kami menangani hal-hal ini secara diplomatis, kami melakukannya secara profesional, tenang, rasional dalam menghadapi banyak tantangan yang ada di Pasifik, dan itulah yang kami lakukan setiap hari," tambah Morrison.
3. Sebagian besar masyarakat Australia khawatir atas pakta keamanan Kepulauan Solomon-China
Dalam sebuah jajak pendapat oleh Resolve, yang diterbitkan di The Sydney Morning Herald, menunjukkan bahwa 71 persen pemilih Australia yang disurvei mengatakan mereka khawatir tentang kesepakatan antara China dan Kepulauan Solomon.
Namun, terdapat perbedaan pendapat terkait kepercayaan publik terhadap PM Morrison dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dalam jajak pendapat tersebut, para pemilih tidak mempercayai Pemerintah Australia maupun oposisi Partai Buruh untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Terdapat 32 persen pemilih mengatakan Morrison paling cocok untuk mengatasinya permasalahan pakta keamanan Kepulauan Solomon-China. Ada juga 29 persen yang mengatakan mereka lebih memilih pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese untuk mengatasi hal ini.