PM Qatar Desak Penyelidikan ICC atas Konflik Israel-Hamas

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan negaranya menyerukan penyelidikan internasional dengan segera atas apa yang disebutnya kejahatan Israel di Gaza.
Pada Minggu (3/12/2023), Sheikh Mohammed mengungkapkan Qatar akan terus melanjutkan upayanya untuk memfasilitasi gencatan senjata lainnya guna mencapai gencatan senjata permanen di Gaza.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Jumat. Baik Hamas maupun Israel sama-sama saling menuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata.
1. Prospek gencatan senjata berkelanjutan suram
Gencatan senjata Israel-Hamas selama seminggu telah menghasilkan pembebasan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina. Namun, prospek gencatan senjata lebih lanjut di Gaza terlihat lebih suram, setelah pada Sabtu Israel menarik perunding Mossad dari Qatar.
Di pihak Hamas, wakil pemimpin Hamas mengatakan, pihaknya tidak akan mengadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai pertukaran tawanan Israel dengan warga Palestina yang dipenjara.
Mulai Jumat lalu, Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza. Seorang pejabat pemerintah menyebut sekitar 700 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
2. ICC akan tingkatkan penyelidikan tentang potensi kejahatan perang Israel-Hamas

Kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, (ICC), Karim Khan, meminta Israel dan Hamas untuk mematuhi hukum internasional. Khan juga mengatakan bahwa kantornya akan meningkatkan penyelidikan atas potensi kejahatan perang.
“Semua aktor harus mematuhi hukum humaniter internasional. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, jangan mengeluh ketika kantor saya diminta untuk bertindak,” kata Khan pada Minggu, saat ia mengakhiri kunjungan empat harinya ke Israel dan Tepi Barat.
“Tuduhan kejahatan yang kredibel selama konflik saat ini harus diperiksa dan diselidiki secara independen dan tepat waktu,” katanya.
3. Potensi bencana kemanusiaan di Gaza semakin meningkat

Ketika konflik meningkat, peringatan potensi bencana kemanusiaan di Gaza juga semakin meningkat. Gaza mengalami kelangkaan makanan, air bersih dan perawatan medis. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak dengan segera untuk bantuan lebih lanjut di Gaza.
“Mengenai akses kemanusiaan, undang-undang tidak memperbolehkan keraguan,” kata Khan. “Warga sipil harus memiliki akses terhadap makanan pokok, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan, tanpa penundaan lebih lanjut, dan dengan kecepatan dan skala yang besar,” imbuhnya, dikutip Al Jazeera.
Meskipun peringatan-peringatan telah keluar, Perdana Menteri Israel, Benjamain Netanyahu mengindikasikan adanya peningkatan signifikan dalam upaya mereka untuk menghancurkan Hamas.