Kapal Selam Hilang saat Ekspedisi Jelajahi Bangkai Titanic

Kapal selam bawa lima penumpang

Jakarta, IDN Times - Kapal selam milik perusahaan OceanGate Expeditions yang membawa lima orang untuk mendokumentasikan bangkai kapal Titanic, dikabarkan hilang pada Senin (19/6/2023). Kapal itu berada di wilayah terpencil, sekitar 1.450 kilometer timur Cape Gold, Kanada, pada kedalaman 3.900 meter.

Penasihat perusahaan, David Concannon, menjelaskan kehilangan kontak pada Minggu pagi. Kapal selam itu memiliki pasokan oksigen untuk 96 jam. Saat ini, operasi pencarian sedang dilakukan oleh penjaga pantai Amerika Serikat (AS), Kanada, bersama dengan militer. OceanGate berterima kasih atas tanggapan dari pihak berwenang.

Baca Juga: Pemindaian 3D Ungkap Detail Bangkai Kapal Titanic

1. Upaya gabungan untuk operasi penyelamatan

Kapal Selam Hilang saat Ekspedisi Jelajahi Bangkai TitanicKapal selam Titan milik OceanGate (Twitter.com/OceanGate Expeditions)

Komisi penyelamat Kanada dan penjaga pantai telah meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan. Dipimpin oleh penjaga pantai AS, mereka berkejaran dengan cadangan oksigen yang ada di dalam kapal selam yang hilang.

Komandan penjaga pantai AS, John Mauger, mengatakan sumber daya tambahan untuk membantu akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

"Ini adalah daerah terpencil, dan merupakan tantangan untuk melakukan pencarian di daerah terpencil itu. Tapi kami mengerahkan semua aset yang tersedia untuk memastikan kami dapat menemukan kapal selam dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya," kata Mauger dikutip dari Associated Press.

David Concannon menjelaskan, para pejabat berwenang berusaha mendapatkan kapal yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan dapat mencapai kedalaman 6 ribu meter ke lokasi secepat mungkin.

Baca Juga: 7 Fakta di Balik Penemuan Bangkai Kapal Titanic, Awalnya Misi Rahasia

2. Masalah yang dihadapi awak kapal selam saat ini

https://www.youtube.com/embed/Snx1-rAcqJI

Kapal selam seukuran truk biasanya menyelam dengan pasokan oksigen darurat selama empat hari. Tim penyelamat telah mengerahkan dua pesawat, sebuah kapal selam, dan pelampung sonar.

Salah satu penumpang di kapal selam adalah Hamish Harding, seorang miliarder Inggris. Sebelumnya, dalam unggahan media sosial, Harding bangga menjadi bagian ekspedisi ke bangkai kapal Titanic.

Dilansir BBC, David Pogue yang merupakan reporter, pernah terlibat melakukan perjalanan menyelam tahun lalu untuk meliput bangkai Titanic. Dia mengatakan bahwa masalah yang saat ini dihadapi oleh awak kapal adalah tidak ada cara untuk berkomunikasi karena GPS dan radio tidak berfungsi di bawah air.

Pogue juga menjelaskan, penumpang disegel di dalam kapal selam dengan baut dari luar.

"Tidak ada cara untuk melarikan diri, bahkan jika Anda naik ke permukaan sendiri. Anda tidak dapat keluar dari kapal selam tanpa awak di luar yang mengeluarkan Anda," katanya.

Baca Juga: Video 8K Kapal Titanic Pertama, Penampakan Detail Setelah 110 Tahun

3. Penumpang ekspedisi bayar lebih dari Rp3 miliar

OceanGate menjalankan misi tahunan ketiga untuk mengunjungi bangkai Titanic di tahun ini. Beberapa hari sebelum ekspedisi dilakukan, perusahaan menyebut menggunakan jaringan Stalink untuk komunikasi di tengah Samudera Atlantik.

"Setelah ekspedisi sukses ke bangkai kapal pada tahun 2021 dan 2022, Ekspedisi OceanGate akan terus kembali setiap tahun untuk mendokumentasikan lebih lanjut Titanic dan tingkat kerusakannya," kata perusahaan dikutip dari Al Jazeera.

Penumpang di kapal selam dibebankan biaya sebesar 250 ribu dolar atau sekitar Rp3,7 miliar untuk paket perjalanan selama delapan hari.

Pensiunan angkatan laut Inggris, Chris Parry, menjelaskan situasi sekitar tempat Titanic karam adalah wilayah yang sangat sulit.

"Sifat dasar laut sebenarnya sangat bergelombang. Titanic sendiri terletak di parit. Ada banyak puing di sekitar. Jadi mencoba membedakan dengan sonar khususnya dan mencoba menargetkan area yang ingin Anda cari dengan kapal selam lain memang akan sangat sulit," katanya.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya