Kecam Rezim Teheran, Mahasiswa Iran di Prancis Bunuh Diri

Pengorbanan agar dunia mendukung revolusi di Iran

Jakarta, IDN Times - Mohammad Moradi, seorang mahasiswa dari Iran yang berkuliah di Lyon, Prancis, ditemukan tewas di Sungai Rhone pada Senin (26/12/2022) malam. Kematiannya diduga karena bunuh diri.

Layanan darurat berhasil menarik tubuhnya, tapi tidak berhasil menyelamatkan nyawa warga Iran tersebut.

Otoritas Prancis membuka investigasi untuk menyelidiki insiden itu. Korban diketahui pernah mengunggah informasi di media sosial, bahwa dia akan bunuh diri untuk menarik perhatian pada tindakan keras protes di Iran yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

1. Upaya menarik perhatian publik agar memerhatikan protes di Iran

Kecam Rezim Teheran, Mahasiswa Iran di Prancis Bunuh Diridemonstrasi dukungan untuk Iran (Unsplash.com/Artin Bakhan)

Protes anti-pemerintah di Iran telah menjadi sorotan di banyak negara. Demonstasi dipicu oleh kematian Mahsa Amini, perempuan muda yang ditahan polisi moral. Aparat pun merespons secara represif para demonstran, sehingga menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan orang ditangkap.

Teheran dituding telah melakukan tindakan berlebihan atas demonstrasi damai. Dukungan kepada para demonstran mengalir dari banyak negara, termasuk mahasiswa Iran yang kuliah di luar negeri.

Mohammad Moradi adalah salah satunya. Dilansir The Guardian, dia pernah mengunggah video di Instagram, yang berisi pesan bunuh diri agar kematiannya menarik perhatian atas protes di Iran.

"Ketika Anda melihat video ini, saya akan mati," kata Moradi dalam rekaman video yang diunggahnya, menggunakan bahasa Prancis yang terbata-bata.

Baca Juga: Represif ke Demonstran, Iran Disanksi oleh Amerika Serikat

2. Otoritas Prancis luncurkan investigasi

Selain pesan keinginan bunuh diri, Moradi juga melontarkan kritik kepada rezim Iran. Dalam video itu, dia mengatakan bahwa rakyat Iran banyak kehilangan putra dan putrinya. Rakyat Iran juga sangat lelah dengan kekacauan saat ini.

Jaksa Lyon telah meluncurkan penyelidikan guna melakukan verifikasi teori bunuh diri. Ini khususnya tentang pesan yang diunggah Moradi yang mengumumkan niatnya untuk bunuh diri tersebut, dikutip dariVOA News.

Dalam keterangan yang disampaikan oleh beberapa anggota komunitas Iran di Lyon, Moradi merupakan sarjana sejarah. Dia bekerja di sebuah resoran dan tinggal di Lyon bersama istrinya selama tiga tahun.

3. Bunuh diri agar Revolusi Iran didengar oleh dunia

Kecam Rezim Teheran, Mahasiswa Iran di Prancis Bunuh Diriilustrasi protes dukungan untuk demonstran Iran (Unsplash.com/Neil Webb)

Protes anti-pemerintah disebut sebagai tantangan terbesar Teheran sejak Revolusi Iran tahun 1970-an. Protes ini kerap disebut upaya untuk melakukan Revolusi Iran.

"Mohammad Moradi bunuh diri agar suara revolusi terdengar di Iran. Suara kami tidak dibawa oleh media Barat," kata Timothee Amini dari komunitas lokal Iran dikutip Le Monde.

Amini juga mengatakan, jantungnya Moradi berdebar untuk Iran dan sudah tidak tahan lagi dengan rezim yang berkuasa saat ini. Amini juga menyesalkan konflik Ukraina yang diliput setiap pagi tapi hanya ada sedikit liputan tentang Iran.

Anggota komunitas Iran lain, Lili Mohadjer, berharap kematian Moradi jadi elemen bagi media dan pemerintah Barat untuk memberi dukungan revolusi yang sedang berlangsung di Iran. Dia tidak menyebut kematian Moradi sebagai bunuh diri, tapi pengorbanan mendapatkan kebebasan.

Baca Juga: 5 Fakta Taraneh Alidoosti, Aktris Film Peraih Oscar Ditangkap Iran

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya