Rusia Tahan 400 Orang Lebih Demonstran Pro Navalny

Kremlin tidak memberikan tanda-tanda untuk kompromi 

Moskow, IDN Times - Salah satu lawan politik domestik terkuat Presiden Vladimir Putin saat ini adalah Alexi Navalny. Navalny yang lolos dari maut karena racun Novichok tahun lalu, pada Januari 2021 ditangkap dan dipenjara ketika kembali ke Rusia.

Di dalam penjara, ia mengeluhkan nyeri punggung dan kaki yang akut sehingga meminta dokter pribadi untuk memeriksanya. Meski begitu, pemeriksaan dilakukan oleh perawat penjara dan karenanya, Navalny mulai melakukan protes dengan mogok makan.

Saat ini, kekhawatiran meningkat akan memburuknya kesehatan Navalny. Protes dari pendukung Navalny terjadi pada hari Rabu (21/4). Ribuan orang memenuhi Moskow dan kota-kota lain tapi polisi bertindak keras. Lebih dari 400 orang demonstran ditahan oleh pihak yang berwenang.

1. Ribuan orang menuntut agar Navalny dibebaskan

Dengan kondisi kesehatan yang terus menurun secara drastis, sahabat dan sekutu Alexi Navalny menyerukan untuk melakukan protes besar. Demonstrasi akhirnya dilaksanakan pada hari Rabu. Ribuan orang memenuhi jalanan ibukota Moskow dan kota-kota lain.

Polisi telah melakukan pencegahan dengan melakukan penyisiran sebelum demonstrasi itu dilaksanakan. Melansir dari laman Al Jazeera, beberapa orang telah ditahan sebelum demonstrasi. Ketika orang-orang melakukan protes secara serentak, lebih dari 400 orang ditangkap dan ditahan oleh otoritas setempat.

Vladimir Ashurkov, direktur eksekutif Foundation for Fighting Corruption mengatakan "situasi Alexei memang kritis, jadi kami melakukan protes massa," katanya. Ribuan orang tersebut menuntut pembebasan Navalny agar dikeluarkan dari penjara. 

Tidak ada laporan secara menyeluruh berapa pendukung Navalny yang melakukan protes. Namun, demonstrasi tidak hanya terjadi di Moskow, tetapi juga di kota-kota lain di Rusia. Dari lebih 400 orang yang ditangkap, mereka tidak hanya dari Moskow tapi juga dari protes di 60 kota lainnya.

2. Peningkatan tajam kadar kalium dan kreatinin di tubuh Navalny

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

Otoritas berwenang Rusia sebelumnya mengabarkan bahwa Navalny telah diperiksa di fasilitas kesehatan penjara. Menurut mereka, Navalny dalam keadaan "memuaskan." Namun Dokter Navalny berbicara lain.

Hasil pemeriksaan Navalny oleh penjara dikirimkan ke keluarganya. Dokter Navalny, Dr. Yaroslav Ashikhmin, yang tidak mendapatkan akses untuk memeriksa kliennya mengatakan bahwa hasil tes menunjukkan peningkatan tajam kada kalium dan kreatinin di tubuh Navalny.

Melansir dari laman Associated Press, peningkatan tajam kalium dan kreatinin dapat menyebabkan serangan jantung dan mengindikasikan gangguan ginjal. Dia "bisa mati kapan saja," kata Ashikhmin.

Pada hari Minggu sebelumnya (18/4), Navalny dipindahkan ke rumah sakit di penjara lain dan diberi infus glukosa. Petugas penjara menolak upaya dokter untuk mengunjunginya di sana.

3. Kremlin tidak memberikan tanda-tanda untuk kompromi

Rusia Tahan 400 Orang Lebih Demonstran Pro NavalnyVladimir Putin (Twitter.com/TheRealDWoo)

Tindakan keras terbaru polisi Rusia terhadap pendukung Navalny sepertinya tidak sekeras yang dilakukan pada awal tahun. Pada Januari 2021, sekitar 5.000 pendukung Navalny ditahan karena melakukan protes besar di seluruh Rusia.

Jaksa penuntut Rusia telah menyerukan yayasan antikorupsi dan kantor politiknya di seluruh negeri untuk dilarang dan dianggap sebagai "ekstremis." Kremlin sepertinya tidak akan berkompromi untuk Navalny. Intervensi dari politisi Barat juga tidak banyak membantu mengurangi krisis. 

Menurut BBC, pembuat film dari Ukraina bernama Oleh Sentsov yang pernah di penjara oleh Rusia mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan Navalny mati. "Percayalah, mereka akan mengkhawatirkan Alexei. Mereka tidak ingin dia mati," katanya.

Sentsov dipenjara karena tuduhan mata-mata. Di dalam penjara, ia melakukan mogok makan selama berbulan-bulan dan hanya minum air putih. Dia akhirnya dibebaskan setelah tekanan internasional oleh orang-orang yang menganggap penuntutannya bersifat politis.

Meski begitu, saat ini kondisi berbeda. Hubungan luar negeri Rusia dengan Barat, baik itu EU, NATO atau Amerika Serikat, sedang memburuk dan mencapai titik terendah karena masalah Ukraina. Vladimir Putin menilai Barat terlalu mencampuri urusan Ukraina, Belarusia dan Navalny.

Melansir dari laman The Guardian, dalam pidato kenegaraannya pada hari Rabu, Putin mengatakan bahwa mereka yang mengancam "kepentingan inti" Rusia akan "menyesalinya." Putin berusaha menggambarkan protes di Ukraina, Belarus, atau pendukung Navalny di Rusia sebagai perpanjangan dari kebijakan luar negeri AS.

Baca Juga: Sekutu Navalny Minta Para Pendukungnya Lakukan Protes

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya