Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Kartel Matahari: Jaringan Narkoba Venezuela yang Disanksi AS

bendera Venezuela
bendera Venezuela (unsplash.com/aboodi vesakaran)
Intinya sih...
  • Asal-usul nama Kartel Matahari muncul dari kasus perdagangan narkoba yang melibatkan dua jenderal Garda Nasional Venezuela pada tahun 1993.
  • Kartel Matahari tidak memiliki hierarki komando yang jelas, beroperasi sebagai jaringan longgar di dalam tubuh militer dan pemerintahan Venezuela.
  • Pemerintah AS menuduh pejabat tertinggi Venezuela, termasuk Presiden Nicolas Maduro, terlibat dalam kartel ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) telah menetapkan Kartel Matahari atau Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris asing. Langkah Washington ini memicu ketegangan baru dengan Venezuela yang menuduh AS mencari-cari alasan untuk melakukan intervensi militer.

Kartel Matahari bukan seperti mafia narkoba pada umumnya yang memiliki struktur vertikal yang jelas. Kelompok ini digambarkan sebagai jaringan rahasia yang terpelihara di dalam tubuh militer dan pemerintahan Venezuela. Berikut profil Kartel Matahari Venezuela yang dilabeli AS sebagai organisasi teroris.

1. Asal-usul nama Kartel Matahari

Presiden Venezuela, Nicolás Maduro. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Venezuela, Nicolás Maduro. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Menurut InSight Crime, Istilah "Kartel Matahari" pertama kali muncul pada tahun 1993 ketika dua jenderal Garda Nasional Venezuela (GNB) diselidiki atas kasus perdagangan narkoba. Nama ini merujuk pada lencana bergambar matahari yang tersemat di tanda pangkat seragam jenderal Venezuela. Seiring waktu, istilah ini digunakan untuk menggambarkan elemen korup di dalam militer yang terlibat aktivitas ilegal.

Berbeda dengan kartel tradisional seperti Kartel Medellin, Kartel Matahari tidak memiliki hierarki komando yang jelas atau satu pemimpin tunggal. Organisasi ini beroperasi sebagai jaringan longgar di dalam tubuh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Garda Nasional Venezuela. Mereka sering kali beroperasi secara independen tanpa interaksi yang jelas satu sama lain.

Transformasi militer Venezuela menjadi pemain utama narkoba semakin intensif setelah reformasi militer di bawah mantan Presiden Hugo Chavez. Chavez memutuskan kerja sama dengan Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) pada 2005, yang membuat pengawasan internasional berkurang drastis. Situasi ini dimanfaatkan oleh perwira korup untuk memperdalam keterlibatan mereka dalam bisnis haram tersebut.

Beberapa ahli menilai label "kartel" mungkin kurang tepat secara teknis karena sifatnya yang terdesentralisasi. Jeremy McDermott, salah satu direktur InSight Crime, menjelaskan bahwa kelompok ini lebih menyerupai jaringan korupsi.

"Ini bukanlah organisasi perdagangan narkoba tradisional yang terorganisasi secara vertikal. Ini adalah serangkaian sel yang biasanya tidak terhubung yang tertanam di dalam militer Venezuela," ujar McDermott, dilansir Al Jazeera.

2. Modus operandi Kartel Matahari

ilustrasi bendera Venezuela. (pixabay.com/TheDigitalArtist)
ilustrasi bendera Venezuela. (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Peran utama militer Venezuela dalam jaringan ini bukanlah menjual narkoba di jalanan, melainkan menjamin keamanan pengiriman kokain. Mereka memanfaatkan wewenang negara untuk mengizinkan kedatangan dan keberangkatan pesawat pengangkut narkoba ke negara lain. Posisi mereka yang bertugas menjaga perbatasan justru dimanfaatkan untuk membiarkan kargo ilegal lewat.

Para perwira militer sering kali memanipulasi radar pertahanan udara untuk memuluskan operasi penyelundupan. Laporan investigasi menunjukkan bahwa petugas meminta bayaran untuk mematikan radar pada momen tertentu agar penerbangan gelap tidak terdeteksi. Mereka juga bisa mengeluarkan kode khusus yang membuat penerbangan narkoba terlihat legal di mata hukum.

Wilayah operasional utama jaringan ini terkonsentrasi di negara bagian perbatasan seperti Apure, Zulia, dan Tachira. Landasan udara rahasia di wilayah ini menjadi titik keberangkatan utama penerbangan kokain menuju Amerika Tengah dan Karibia. Selain jalur udara, mereka juga mengendalikan pelabuhan resmi seperti Puerto Cabello untuk ekspor jalur laut.

Korupsi ini diperparah oleh krisis ekonomi yang melanda Venezuela, di mana gaji tentara tidak lagi mencukupi. Rezim Maduro membiarkan aparat keamanan menerima suap dari penyelundup narkoba untuk menjaga loyalitas mereka di tengah kemerosotan ekonomi.

3. Pejabat tinggi Venezuela dituding terlibat kartel

Ilustrasi pengadilan. (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Ilustrasi pengadilan. (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Pemerintah AS menuduh bahwa jaringan ini melibatkan pejabat tertinggi di Venezuela, termasuk Presiden Nicolas Maduro. Pada Maret 2020, Kementerian Kehakiman AS mendakwa Maduro dan pejabat senior lainnya atas tuduhan "narko-terorisme". Dakwaan tersebut menyebutkan bahwa institusi negara telah dikorup untuk memfasilitasi pengiriman kokain ke AS.

Selain Maduro, tokoh kunci yang sering dikaitkan adalah Diosdado Cabello, yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Mantan kepala keamanan Hugo Chavez, Leamsy Salazar, pernah menuduh Cabello sebagai salah satu pemimpin Kartel Matahari. AS bahkan menawarkan hadiah hingga 25 juta dolar AS (sekitar Rp416 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Salah satu figur paling terkenal dalam jaringan ini adalah Hugo Carvajal alias "El Pollo", mantan kepala intelijen militer Venezuela. Ia ditangkap dan diekstradisi ke AS, kemudian mengaku bersalah pada Juni 2025 atas tuduhan bekerja sama dengan pemberontak FARC untuk menyelundupkan narkoba. Jaksa federal AS menyatakan peran Carvajal sangat krusial dalam membanjiri Amerika dengan narkotika.

"Selama bertahun-tahun, dia dan pejabat lain di Kartel Matahari menggunakan kokain sebagai senjata, membanjiri New York dan kota-kota AS lainnya dengan racun," ungkap seorang jaksa federal, dilansir BBC.

4. Aliansi dengan gerilyawan Kolombia

Bendera Kolombia. (unsplash.com/flaviacarpio)
Bendera Kolombia. (unsplash.com/flaviacarpio)

Sejarah Kartel Matahari tidak bisa dilepaskan dari hubungan erat Venezuela dengan kelompok gerilyawan Kolombia seperti FARC dan ELN. Sejak era Chavez, Venezuela menyediakan tempat perlindungan bagi kelompok pemberontak ini karena kesamaan ideologi. Rencana Kolombia yang didukung AS juga mendesak gerilyawan bergeser ke wilayah perbatasan Venezuela yang minim pengawasan.

Setelah FARC bubar pada 2016, peran mereka dalam pasokan narkoba digantikan oleh ELN dan disiden FARC yang menolak damai. ELN kini telah mengonsolidasikan kontrol di perbatasan dan menjadi mitra strategis rezim Maduro. Kelompok ini bertugas mengirimkan paket narkoba sekaligus melindungi zona pengiriman.

Transaksi dalam jaringan ini sering kali tidak menggunakan uang tunai karena sulitnya akses dolar di Venezuela. Kokain sering ditukar langsung dengan senjata canggih, terutama dalam kesepakatan awal dengan FARC. Pola ini menciptakan simbiosis mutualisme antara militer Venezuela dan pemberontak Kolombia.

Pemerintah AS dalam laporannya menyebut bahwa Maduro menggunakan aktivitas kriminal ini untuk mempertahankan kekuasaannya. Kerja sama dengan ELN dianggap menciptakan lingkungan yang permisif bagi terorisme dan perdagangan narkoba lintas negara.

5. Perdebatan mengenai label teroris

Presiden Kolombia, Gustavo Petro
Presiden Kolombia, Gustavo Petro (USAID, Public domain, via Wikimedia Commons)

Penetapan Kartel Matahari sebagai organisasi teroris oleh AS menuai pro dan kontra. Bagi AS, langkah ini memberikan wewenang lebih luas untuk membekukan aset dan menarget individu yang terlibat. Label ini juga memperkuat landasan hukum dan politik bagi potensi aksi militer AS di masa depan.

Di sisi lain, Venezuela dan sekutunya menganggap tuduhan ini sebagai karangan belaka. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan meragukan eksistensi kartel tersebut dan menyebutnya sebagai alasan yang dibuat-buat. Menurut mereka, tidak ada bukti konkret mengenai struktur hierarkis kartel tersebut.

"Itu adalah alasan fiksi dari sayap kanan ekstrem untuk menjatuhkan pemerintah yang tidak mematuhi mereka," tulis Petro di media sosial X, dilansir BBC.

Sementara itu, beberapa pengamat menilai bahwa narasi "Kartel Matahari" lebih berfungsi sebagai alat tekanan diplomatik. Nama yang ringkas dan mudah diingat ini bekerja mirip dengan pelabelan geng "Tren de Aragua" dalam membentuk opini publik global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Apa Itu Diplomasi: Akar Sejarahnya hingga ke Era Modern

27 Nov 2025, 08:27 WIBNews