- Kelurahan Sukabumi Selatan: 2 RT, ketinggian air 60 cm (penyebab: curah hujan tinggi)
- Kelurahan Sukabumi Utara: 1 RT, ketinggian air 30 cm (penyebab: curah hujan tinggi)
Kali Krukut Meluap, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir 80 Cm

- Hujan deras menyebabkan 16 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta terendam banjir, dengan genangan tertinggi mencapai 80 cm di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
- Genangan terjadi akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut, dengan 9 RT terendam di Pela Mampang dan ketinggian air mencapai 80 cm.
- BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel bersama Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat untuk mempercepat penyedotan genangan serta memastikan tali-tali air berfungsi optimal.
Jakarta, IDN Times – Hujan deras yang mengguyur Jakarta membuat 16 RT dan tiga ruas jalan terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat genangan tertinggi mencapai 80 sentimeter dan terjadi di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, M. Yohan, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi serta luapan Kali Krukut menjadi pemicu utama kenaikan genangan.
“Genangan tertinggi berada di Pela Mampang dengan ketinggian mencapai 80 cm. Secara total ada 16 RT yang terdampak hingga pukul 15.00 WIB,” kata Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).
Dari 13 RT yang tergenang di Jakarta Selatan, Pela Mampang menjadi kawasan paling parah dengan total sembilan RT terendam. Air mencapai ketinggian 80 centimeter (cm), dipicu kombinasi curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut yang melintas di wilayah tersebut.
Berikut sebaran genangan di Jakarta Barat
Sebaran genangan di Jakarta Selatan, terdapat 13 RT, masing-masing:
- Cilandak Barat: 1 RT, ketinggian 30 cm (curah hujan tinggi, luapan Kali Krukut)
- Pela Mampang: 9 RT, ketinggian hingga 80 cm (curah hujan tinggi, luapan Kali Krukut)
- Cilandak Timur: 2 RT, ketinggian 60 cm (curah hujan tinggi, luapan Kali Krukut)
- Bukit Duri: 1 RT, ketinggian 40 cm (curah hujan tinggi).
BPBD DKI mengerahkan personel bersama Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat untuk mempercepat penyedotan genangan serta memastikan tali-tali air berfungsi optimal.
“Kami terus memonitor perkembangan lapangan dan menargetkan genangan surut dalam waktu cepat,” ujar Yohan.


















