ASN Kemenag Aceh Berjibaku Bersihkan Kantor dan Madrasah yang Terkena Banjir

- Kerja bakti Kemenag Aceh membersihkan kantor dan madrasah yang terkena banjir
- Peralatan kantor rusak, layanan publik dilakukan di posko sementara
- ASN Kemenag gotong royong bersihkan madrasah yang rusak akibat banjir
- Prioritas pemulihan pascabencana agar aktivitas belajar mengajar dapat segera berlangsung
- Sebanyak 55 madrasah di Bireuen rusak akibat banjir dan longsor
Jakarta, IDN Times - Pegawai Kementerian Agama (Kemenag) kerja bakti membersihkan kantor wilayah Kemenag Aceh Tamiang yang terkena bencana banjir. Akibat banjir, hampir seluruh peralatan kantor Kemenag setempat rusak dan membuat layanan publik dilakukan di posko sementara. Kerja bakti berlangsung selama dua hari, 25–26 Desember 2025.
Selain melibatkan aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Aceh Tamiang dan ASN Kemenag Aceh Timur, pembersihan kantor juga didukung satu unit alat berat jenis excavator untuk mengangkat lumpur dan material sisa banjir. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari.
1. Untuk mempercepat dimulainya kembali pelayanan kepada masyarakat

Azhari mengatakan, kerja bakti ini menjadi langkah awal agar layanan publik Kemenag dapat kembali berjalan, meskipun proses pemulihan belum sepenuhnya tuntas. Hampir 100 persen peralatan kantor dilaporkan rusak akibat terjangan banjir.
“Kami akan terus mendampingi dan membantu satuan kerja di kabupaten dan kota yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Prioritas kami adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat bisa segera berjalan kembali,” ujar Azhari dikutip dari kemenag.go.id, Minggu (28/12/2025).
Ia juga mengajak seluruh ASN Kemenag untuk tetap solid dan saling menguatkan dalam menghadapi musibah tersebut. Menurutnya, kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan pascabencana.
“Kita harus tetap solid menghadapi musibah ini. Setiap ujian pasti ada hikmahnya. Yang terpenting kita tetap hadir melayani umat,” tuturnya.
2. ASN Kemenag juga gotong royong bersihkan madrasah

Selain pembersihan kantor, dukungan kemanusiaan juga datang dari relawan Kemenag Aceh Kota Sabang yang turut membersihkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Aceh Tamiang, agar aktivitas belajar mengajar dapat segera kembali berlangsung.
Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang, Anwar Padli, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kepedulian seluruh ASN Kemenag dari berbagai daerah di Aceh.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan, doa, dan solidaritas keluarga besar Kementerian Agama. Semoga Aceh Tamiang segera pulih dan pelayanan kepada masyarakat dapat kembali normal,” ungkapnya.
3. Sebanyak 55 madrasah di Bireuen rusak akibat banjir dan longsor

Pembersihan madrasah-madrasah seolah berpacu dengan waktu, mengingat pada 5 Januari 2026 kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah mulai berlangsung.
Untuk mempercepat pembersihan madrasah di Bireuen, Aceh, Kepala Kantor Kementerian Agama Bireuen Zulkifli mengungkapkan, mendatangkan excavator dan alat berat lainnya. "Ini adalah prioritas kami agar anak-anak bisa kembali belajar dengan kondisi yang layak," ujar Zulkifli di Bireuen, Sabtu (27/12/2025).
Bencana banjir yang terjadi di Bireuen, berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan. Tercatat sebanyak 55 madrasah mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor. Hampir seluruh mebeler atau perabotan sekolah di madrasah-madrasah tersebut rusak parah akibat terendam lumpur dan air.
"Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Kursi, meja belajar, lemari, dan berbagai peralatan pendukung KBM rusak berat. Belum lagi para siswa yang kehilangan perlengkapan sekolah mereka," tambah Zulkifli.
Dia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk memberikan dukungan dan bantuan.

















