Rano Karno: DKI Jakarta Terima Banyak Permintaan Bantuan Bencana

- Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengungkapkan sejumlah kota atau kabupaten terdampak bencana meminta bantuan Pemprov DKI Jakarta.
- Pemprov DKI akan membantu wilayah bencana dari jauh, termasuk Sumatra, dan telah membuka donasi sebesar Rp197 juta untuk membantu wilayah yang terdampak bencana.
- Perayaan Tahun Baru di Jakarta tidak ada kembang api namun diisi dengan doa lintas agama untuk saudara yang terkena musibah.
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan sejumlah kota atau kabupaten yang terdampak bencana Sumatra meminta bantuan Pemprov DKI Jakarta.
"Tidak ada niat takabur kami, tapi hampir ada beberapa kabupaten/kota yang telah mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Pemprov DKI, kami bantu," kata Rano di acara PAM Jaya di Jakarta Timur, Minggu (28/12/2025).
1. Pemprov DKI siap bantu wilayah terdampak bencana

Rano mengatakan, Pemprov DKI akan membantu dari jauh. Tapi, mereka tidak bisa langsung berkunjung ke wilayah bencana, termasuk Sumatra karena menurut Rano dikhawatirkan akan membuat repot pemerintah setempat.
"Cuma, memang kami tidak berkunjung ke sana. Saya juga bicara sama Pak Gub, 'Pak Gub, silakan kalau mau ke Sumatra, biar kami bantu dari jauh saja.' Karena kadang-kadang kalau kami hadir di tengah masyarakat, malah membuat pemerintah daerah menjadi repot," katanya.
2. Pemprov DKI buka donasi untuk bencana

Rano mengatakan untuk membantu sejumlah wilayah yang terdampak bencana, pihaknya telah membuka donasi termasuk donasi yang terkumpul sementara di acara PAM Jaya sebesar Rp197 juta.
"Artinya, Rp197 juta donasi yang ada hari ini, dan nanti ditambah di akhir tahun baru. Semua panggung-panggung kami bisa langsung didonasikan. Artinya, Indonesia membutuhkan itu. Karena yang paling berat dihadapi oleh saudara-saudara kita adalah pascabencana," katanya.
3. Tahun baru diisi doa lintas agama

Rano menegaskan perayaan Tahun Baru tidak ada kembang api, namun diisi dengan doa lintas agama untuk saudara yang terkena musibah.
"Jadi, artinya Bapak-Ibu sekalian, tahun baru besok kita rayakan, tapi dalam keprihatinan. Tidak ada kembang api, tapi tetap kita harus berdoa. Karena itu kita akan mengadakan doa lintas agama di tengah-tengah sentral Jakarta," katanya.















