Duh, Bayi 9 Bulan di Malaysia Tewas Karena Diperkosa dan Disodomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuala Lumpur, IDN Times - Seorang bayi mungil berumur sembilan bulan tewas setelah diduga diperkosa pada Sabtu (10/11) di Bandar Baru, dekat ibu kota Malaysia. Menurut pemeriksaan medis, bayi itu diperkosa oleh seorang laki-laki yang diduga adalah suami dari pengasuh.
1. Bukti medis menunjukkan ada kerusakan di bagian vital si bayi
Kantor berita Bernama melaporkan bahwa si bayi malang itu dititipkan oleh kedua orangtuanya di rumah pengasuh sejak September lalu. Terakhir kalinya dibawa ke sana, ia dilaporkan sehat. Setelahnya, si bayi mengalami kesulitan bernafas dan dilarikan klinik.
Lalu, ia berada dalam kondisi kritis dan dipindah ke Rumah Sakit Serdang selama dua hari sampai akhirnya tak tertolong lagi. Kepala polisi setempat mengutip dokter yang merawatnya bahwa "selaput daranya sobek" dan "pemeriksaan lebih lanjut menemukan bagian anusnya juga rusak".
Baca Juga: Bocah India Diperkosa dan Dibunuh, 2 Kelompok Agama Bersitegang
2. Bagian kepala bayi juga terluka
Editor’s picks
Tak hanya di selaput dara dan anus, rupanya dokter juga menyebut bahwa bagian kepala bayi sendiri mengalami luka. Berdasarkan pemeriksaan post-morterm, Departemen Patologi di rumah sakit itu menemukan keretakan pada tengkorak bayi.
"Ditemukan juga memar-memar di kepala bayi bagian kiri atas dan kanan," ujar kepala polisi yang memberikan keterangan kepada pada reporter. Polisi sendiri tengah menyelidiki kasus ini dengan memakai pasal pidana tentang pembunuhan.
3. Terduga pelaku merupakan suami pengasuh si bayi yang saat ini sudah ditangkap
Menurut analisis kepolisian, laki-laki yang diduga sebagai pelaku adalah suami dari pengasuh si bayi yang bekerja sebagai tukang pangkas rambut. Ia diduga memperkosa serta melakukan sodomi terhadap korban hingga menyebabkannya meninggal.
"Kami sudah menangkap pengasuh bayi yang berusia 28 tahun dan suaminya, berumur 36 tahun, kemarin," tambah pihak kepolisian. Bahkan, dari pemeriksaan awal, polisi menemukan adanya kandungan methamphetamine dalam urine terduga pelaku.
Methamphetamine sendiri sebenarnya merupakan obat yang diberikan kepada pasien dengan hiperaktivitas seperti ADHD, namun tidak jarang juga disalahgunakan untuk dijadikan sebagai bahan narkotika, misalnya sabu.
Baca Juga: Tragis! Bayi 8 Bulan Jadi Korban Pemerkosaan di India