Rusia Hentikan Pasokan Gas Alam ke Austria

Jakarta, IDN Times - Perusahaan energi Austria OMV, pada Jumat (15/11/2024), mengatakan bahwa Rusia akan menghentikan pengiriman gas alamnya ke negara tersebut.
Penghentian pengiriman pasokan akan dimulai pada Sabtu. Penghentian itu dilihat sebagai reaksi putusan arbitrase Kamar Dagang Internasional, yang memberikan 230 juta euro (Rp3,8 triliun) untuk OMV dalam perselisihan dengan perusahaan energi Gazprom milik Rusia.
1. Austria telah persiapkan skenario cadangan

Seperti halnya beberapa negara Eropa lain, Austria merupakan salah satu negara yang sangat bergantung pada gas Rusia. Negara lain seperti Jerman berupaya mengakhiri ketergantungannya usai Moskow mengnvasi Ukraina, tapi kebutuhan gas dari Rusia masih cukup vital.
Dilansir DPA, pasokan gas Rusia ke Austria mencapai lebih dari 80 persen total impor negara tersebut. Bahkan, pada Desember 2023 mencapai lebih dari 90 persen.
Meski begitu, OMV telah mempersiapkan skenario penghentian tersebut selama tiga tahun. Konsumsi gas Austria kini lebih rendah dan lebih banyak sumber pasokan yang bisa didapat.
Alternatif selain Rusia adalah dari Norwegia. Fasilitas penyimpanan saat ini mencapai 90 persen yang bisa menyediakan cukup gas untuk kebutuhan selama sekitar satu tahun.
2. Austria punya kemampuan untuk dapat pasokan dari wilayah lain
Kanselir Austria, Karl Nehammer, mengatakan bahwa negaranya telah memiliki bahan bakar alternatif yang aman. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada yang akan kedinginan selama musim dingin kali ini.
"Fasilitas penyimpanan gas kami sudah penuh dan kami memiliki kapasitas yang cukup untuk memperoleh gas dari wilayah lain. Kami tidak bisa diperas," katanya, dikutip ABC News.
Austria adalah negara Eropa Barat pertama yang mengimpor gas dari Uni Soviet pada 1968. Ketergantungan itu menigkat dalam beberapa dekade berikutnya. Rusia kemudian menghentikan sebagian besar pasokan gas alamnya pada 2022, dengan alasan perselisihan terkait pembayaran dalam mata uang rubel.
Keputusan Moskow membuat negara Eropa berusaha keras mendapat pasokan alternatif meski dengan harga lebih tinggi. Mereka bisa mendapatkannya dari Amerika Serikat (AS) dan Qatar dalam bentuk gas alam cair yang dibawa dengan kapal.
3. Ukraina tak mau lagi jadi tempat transit gas Rusia ke Eropa
Sejak perang meletus, hanya ada tiga nega Eropa yang terus mengimpor gas dari Rusia, yaitu Slovakia, Hungaria dan Austria.
Dilansir Deutsche Welle, mereka mendapat gas tersebut dari jaringan pipa yang melintasi Ukraina. Namun, Ukraina mengumumkan tidak akan melanjutkan transit gas melalui pipa tersebut setelah 1 januari 2025.
Ini karena Kiev menganggap bahwa keuntungan ekspor gas Rusia itu digunakan untuk membiayai mesin perang Moskow melawan Ukraina.
Meski ada penghentian pengiriman gas, Nehammer sendiri mengatakan kebijakan terhadap dukungan Ukraina tidak akan berubah.