Sepekan Rebut Aleppo, Milisi Oposisi Mampu Stabilkan Suasana Kota

Jakarta, IDN Times – Milisi Hayat al-Tahrir al-Sham (HTS) berupaya menstabilkan suasana kota sepekan usai merebut Kota Aleppo, Suriah. Situasi Aleppo perlahan mulai bangkit pada Jumat (6/12/2024).
”Jam malam telah dicabut. Roti telah kembali tersedia di rak-rak toko roti. Polisi lalu lintas melambaikan tangan untuk mobil-mobil yang melewati persimpangan jalan dan jangkauan internet telah membaik,” lapor Reuters.
Media mengungkap bahwa langkah itu merupakan bagian dari upaya milisi oposisi untuk menunjukkan kepada warga Suriah bahwa mereka juga bisa memerintah, menggantikan pemerintahan Bashar Al Assad.
HTS masih ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat (AS), Turki, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kelompok yang dulunya terafiliasi dengan Al Qaeda ini sejak lama mencoba melembutkan citranya.
1. Warga Aleppo sebut situasinya membaik
Dilansir dari BBC, tak lama setelah milisi oposisi menguasai Aleppo, pasukan pemerintah Suriah dan Rusia menggempur wilayah itu. Mereka juga menyerang wilayah Idlib, salah satu wilayah yang dikuasai oleh milisi tersebut.
Adapun warga sipil telah mengungsi sejak kejatuhan Aleppo. Warga mengungsi karena khawatir kondisi akan semakin memburuk. Pada Jumat, salah satu warga Aleppo, Mohammad Khalil, mengatakan bahwa langkah HTS saat ini cukup tak disangka.
"Kami menduga situasinya akan sangat buruk, tetapi para pemuda mampu menangani kota dengan sangat baik," katanya.
Kendati begitu, layanan fundamental, seperti air bersih masih sulit. Pasokan air tidak merata meskipun beberapa layanan telah pulih.
2. Pasukan oposisi semakin dekat ke Damaskus
Dilansir dari Al Jazeera, warga Suriah di wilayah Homs kini khawatir karena pasukan oposisi semakin mendekati wilayah selatan Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan ribuan warga sipil mengungsi ke sebelah barat wilayah yang masih dikuasai oleh pasukan pemerintah.
Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, mengatakan para milisi HTS berada 5 kilometer dari pinggiran Homs setelah merebut dua kota, yakni Rastan dan Talbiseh.
Homs adalah kota persimpangan utama yang menghubungkan Damaskus dengan daerah pesisir pusat al-Assad. Kota ini berjarak 46 kilometer di selatan Hama. Kota Hamas direbut HTS dan pejuang sekutunya pada Kamis.
3. Iran bakal dukung pemerintah Suriah
Kemajuan pemberontak di Homs terjadi saat Menteri Luar Negeri Suriah, Bassam Sabbagh, bertemu dengan mitranya dari Irak dan Iran di ibu kota Irak, Baghdad, pada Jumat.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa Teheran akan mengirim rudal dan pesawat tanpa awak ke Suriah. Mereka juga bakal mengirim lebih banyak penasihat militer dan mengerahkan pasukan untuk mendukung Assad.
Sebelumnya diberitakan bahwa milisi dari wilayah Irak telah bergerak menuju Suriah. Milisi Syiah ini siap berperang membantu pasukan pemerintah.