Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Negara Anggota NATO Janjikan Pasokan Senjata ke Ukraina

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)
Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin tujuh negara Eropa anggota NATO menjanjikan dukungan mereka terhadap masuknya Swedia dan Finlandia ke aliansi pertahanan tersebut.

Tujuh negara Eropa ini adalah Belanda, Denmark, Rumania, Belgia, Polandia, Portugal dan Latvia. Mereka juga berjanji akan memasok Ukraina dengan senjata guna melawan Rusia.

1. Pertemuan digelar di kediaman PM Belanda

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. twitter.com/MinPres
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. twitter.com/MinPres

Pertemuan informal tujuh pemimpin negara Eropa yang merupakan anggota NATO ini digelar di kediaman resmi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Dilansir dari New York Post, Rabu (15/6/2022), pertemuan ini digelar menjelang pertemuan puncak NATO pada 29-30 Juni di Madrid, Spanyol.

Pada saat yang sama, sembilan negara anggota NATO di sayap timur aliansi mendesak pakta tersebut untuk meningkatkan perlindungan terkait perang Rusia dan Ukraina.

2. Sekjen NATO juga hadir

Sekjen NATO bersalaman dengan Menteri Pertahanan Swedia (Twitter.com/Försvarsdep)
Sekjen NATO bersalaman dengan Menteri Pertahanan Swedia (Twitter.com/Försvarsdep)

Dalam pertemuan tersebut, dilaporkan bahwa Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga hadir.

"Pesan saya tentang keanggotaan Swedia dan Finlandia adalah saya sangat menyambutnya," ucap dia.

Namun, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, mengkritik dukungan negara Eropa, yang seharusnya memasok senjata yang lebih banyak dan lebih berat.

3. NATO menanggapi serius ancaman Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Meski demikian, aliansi itu juga harus menanggapi secara serius kekhawatiran yang diangkat oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Turki memveto keanggotaan untuk kedua negara itu, sampai mereka mengubah kebijakan mereka dalam mendukung militan Kurdi, yang dianggap oleh Ankara sebagai teroris.

"Tidak ada sekutu NATO lain yang menderita serangan teroris lebih dari Turki," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Menteri PPPA Klaim Kebutuhan Anak-Perempuan di Sumatra Mulai Terpenuhi

08 Des 2025, 16:01 WIBNews