Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survey: Dukungan Eropa Barat ke Israel Mulai Turun

ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Sophie Popplewell)
ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Sophie Popplewell)
Intinya sih...
  • Pandangan negatif terhadap Israel meningkat. Hanya 13-21% responden yang masih memiliki pandangan positif.
  • Aksi militer Israel di Gaza dinilai keterlaluan. Dukungan agar Israel melanjutkan operasi militernya juga terus menurun.

Jakarta, IDN Times - Dukungan publik di negara-negara besar Eropa Barat terhadap Israel dilaporkan anjlok ke tingkat terendah dalam sejarah. Temuan ini terungkap dari survey terbaru yang dirilis oleh lembaga jajak pendapat YouGov pada Selasa (3/6/2025).

Survey tersebut melibatkan responden di Inggris, Jerman, Prancis, Denmark, Italia, dan Spanyol. Hasilnya secara umum menunjukkan mayoritas warga di keenam negara tersebut kini memiliki pandangan negatif terhadap Israel, terutama dipicu oleh operasi militer yang dilakukan di Gaza.

1. Pandangan negatif terhadap Israel meningkat

Data dari YouGov menunjukkan penurunan dalam pandangan positif warga Eropa terhadap Israel. Di Jerman, misalnya, selisih antara warga yang memandang positif dan negatif (net favourability) Israel adalah minus 44. Sentimen serupa juga terlihat di Prancis (minus 48) dan Denmark (minus 54). Ini adalah angka terburuk terhadap Israel sejak YouGov mulai mencatat data ini pada tahun 2016, dilansir The Guardian.

Kondisi yang sama juga terjadi di Italia (minus 52) dan Spanyol (minus 55), yang mencatatkan rekor terendah mereka sejak tahun 2021. Namun di Inggris, net favourability Israel berada di angka minus 46, sedikit lebih baik dari rekor terendah minus 49 pada akhir 2023.

Secara keseluruhan, hanya sekitar 13 hingga 21 persen responden di enam negara yang masih memandang positif Israel. Sebaliknya, mayoritas besar, antara 63 hingga 70 persen, kini memiliki pandangan negatif.

2. Aksi militer Israel di Gaza dinilai keterlaluan

Survey YouGov juga menggali bagaimana publik Eropa menilai tindakan militer Israel di Gaza. Hasilnya, hanya sedikit responden, antara enam hingga 16 persen di enam negara, yang setuju bahwa Israel bertindak benar dengan mengirim pasukan ke Gaza dan telah merespons secara proporsional serangan Hamas. Angka ini bahkan menurun dibandingkan survei pada Oktober 2023.

Lebih banyak responden, antara 29 hingga 40 persen, percaya Israel berhak merespons Hamas, namun menilai tindakannya sudah keterlaluan. Mereka menganggap operasi militer Israel menyebabkan terlalu banyak korban sipil. Sementara itu, antara 12 persen (di Jerman) hingga 24 persen (di Italia) responden berpendapat Israel seharusnya tidak masuk ke Gaza sama sekali.

Dukungan agar Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza juga terus menurun. Hanya sekitar seperempat responden di Prancis, Jerman, dan Denmark (24-25 persen) yang masih setuju, sementara di Inggris 18 persen, dan Italia hanya sembilan persen.

3. Semakin sedikit yang membela Israel

Pergeseran sentimen juga terlihat dalam hal simpati publik. Jumlah responden yang mengaku lebih bersimpati kepada pihak Israel kini menurun drastis, hanya berkisar tujuh hingga 18 persen.

Angka ini menjadi yang terendah di lima dari enam negara yang disurvei sejak serangan Hamas Oktober 2023. Sebaliknya, simpati untuk pihak Palestina justru meningkat di semua negara tersebut, berada di angka 18 hingga 33 persen.

Meski begitu, pembenaran terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 tetap sangat rendah di mata publik Eropa, berkisar lima hingga sembilan persen. Hanya di Jerman sentimen simpati terlihat hampir berimbang, dengan 17 persen untuk Israel dan 18 persen untuk Palestina.

Mayoritas warga Eropa juga semakin pesimis tentang peluang perdamaian abadi di Timur Tengah dalam sepuluh tahun ke depan. Komentator ekonomi Eropa, Martin Sandbu menilai kesabaran Eropa terhadap tindakan Israel kini mungkin sudah mencapai batasnya. Ia juga menyoroti tekanan-tekanan baru dari negara-negara Eropa terhadap Israel seperti penangguhan perundingan dagang dan ancaman sanksi, dilansir New Arab

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us