Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Takut Disadap, Militer Israel Larang Petingginya Pakai Android

panglima militer Israel Eyal Zamir dan rekan-rekannya (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
panglima militer Israel Eyal Zamir dan rekan-rekannya (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Risiko keamanan dan upaya penyusupan
    • Pejabat keamanan Israel memperingatkan kelompok musuh memanfaatkan aplikasi pesan dan jejaring sosial untuk menargetkan ponsel tentara.
    • Hamas menggunakan WhatsApp untuk menghubungi tentara di perbatasan Gaza dan mencoba menggali informasi.
    • Intelijen militer Israel juga mengungkap adanya operasi honeypot yang menargetkan personel.
    • Langkah penguatan disiplin digital
      • IDF melakukan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran keamanan digital dan simulasi skenario terkait risiko kebocoran informasi melalui perangkat pribadi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) akan menerapkan aturan baru terkait penggunaan perangkat seluler bagi perwira tinggi. Army Radio melaporkan, ponsel Android akan dilarang digunakan pada jalur komunikasi resmi.

Kebijakan ini disebut berlaku bagi komandan berpangkat letnan kolonel ke atas. Di bawah aturan tersebut, para perwira senior hanya diperbolehkan menggunakan Apple iPhone untuk komunikasi kedinasan.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi potensi penyusupan terhadap perangkat yang dipakai para pejabat militer. IDF belum memberikan penjelasan resmi mengenai rincian waktu pelaksanaan aturan tersebut.

Rencana ini juga termasuk upaya menyatukan sistem operasi pada level komando agar keamanan, pembaruan perangkat, dan pengawasan lebih mudah dilakukan. IDF belum memastikan apakah aturan tersebut akan mencakup perangkat pribadi yang digunakan untuk kepentingan pekerjaan.

Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada komentar resmi mengenai pengecualian atau batasan tambahan. Kebijakan baru ini muncul di tengah kekhawatiran jangka panjang terkait upaya aktor musuh menargetkan perangkat seluler personel militer Israel.

Platform pesan instan dan media sosial disebut kerap dimanfaatkan kelompok lawan untuk mengumpulkan informasi sensitif.

1. Risiko keamanan dan upaya penyusupan

ilustrasi beberapa aplikasi dalam handphone android (unsplash.com/Rami Al-zayat)
ilustrasi beberapa aplikasi dalam handphone android (unsplash.com/Rami Al-zayat)

Pejabat keamanan Israel berkali-kali memperingatkan bahwa kelompok musuh memanfaatkan aplikasi pesan dan jejaring sosial untuk menargetkan ponsel tentara. Salah satu metode yang pernah diungkap adalah upaya memperoleh informasi terkait pergerakan pasukan.

IDF sebelumnya menyebut Hamas menggunakan WhatsApp untuk menghubungi tentara di perbatasan Gaza dan mencoba menggali informasi. Militer Israel telah meminta personel untuk melaporkan pesan mencurigakan kepada komandan.

“Ancaman tersebut dinilai berpotensi membuka akses ke data pribadi maupun informasi operasional. Peringatan ini telah disampaikan berulang dalam beberapa tahun terakhir,” lapor The Jerusalem Post, Rabu (3/12/2025).

Selain itu, intelijen militer Israel juga mengungkap berulang kali adanya operasi honeypot yang menargetkan personel. Dalam operasi-operasi tersebut, pelaku menyamar sebagai perempuan untuk mendorong tentara memasang malware di ponsel mereka. Salah satu kasus yang pernah diungkap adalah Operation HeartBreaker.

Modus tersebut bertujuan memperoleh akses ke kontak, foto, serta data lokasi real time personel militer. Ancaman jenis ini menjadi salah satu alasan IDF memperketat penggunaan perangkat seluler, khususnya di kalangan perwira tinggi.

2. Langkah penguatan disiplin digital

Sebelum kebijakan pelarangan Android diumumkan, IDF telah melakukan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kesadaran keamanan digital. Pelatihan tersebut mencakup edukasi mengenai rekayasa sosial yang menargetkan perangkat seluler militer.

Dalam beberapa kesempatan, IDF juga menggelar simulasi skenario yang meniru taktik kelompok yang terkait dengan Hezbollah. Latihan itu bertujuan meningkatkan kewaspadaan perwira terhadap risiko kebocoran informasi melalui perangkat pribadi.

Penggunaan ponsel dinilai menjadi salah satu titik rawan yang paling sering dimanfaatkan aktor musuh. Oleh karena itu, kedisiplinan dalam penggunaan perangkat menjadi bagian dari pengamanan operasional.

Army Radio melaporkan jika aturan baru ini akan diterbitkan dalam beberapa hari mendatang. Kebijakan tersebut akan mencakup perwira dari pangkat letnan kolonel hingga jajaran staf umum. Belum ada informasi terkait kemungkinan perluasan aturan ke jenjang pangkat yang lebih rendah.

Langkah ini sejalan dengan upaya IDF membatasi potensi paparan informasi lewat media sosial dan aplikasi pesan. IDF menilai penggunaan gawai tanpa pengawasan yang ketat dapat mengungkap pola aktivitas personel militer.

3. Konteks ancaman siber sebelumnya

Bahaya ancaman sinyal palsu
Ilustrasi ancaman sinyal palsu dari seorang hacker (unsplash.com/Max Bender)

Pada 2019, IDF pernah memperingatkan jika Hamas memanfaatkan WhatsApp untuk mencari data pergerakan pasukan di sekitar Gaza. Dalam peringatan itu, tentara diminta melaporkan kontak mencurigakan melalui jalur komando.

Peringatan tersebut menjadi salah satu contoh awal dari risiko yang ditimbulkan perangkat ponsel. Serangan dunia maya yang menargetkan personel militer dinilai semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Metode yang digunakan meliputi pesan palsu, akun penipu, dan manipulasi percakapan untuk mengekstraksi informasi. IDF menyebut pola ini sebagai bagian dari strategi kelompok musuh memetakan aktivitas pasukan di lapangan.

Laporan mengenai penyusupan perangkat seluler sering kali disertai dengan upaya penyusupan data operasional. Selain itu, informasi pribadi prajurit dapat dimanfaatkan untuk tujuan tekanan psikologis ataupun propaganda. Karena itu, IDF meningkatkan pengamanan akses digital pada jenjang komando.

Kebijakan pembatasan penggunaan Android menjadi langkah paling signifikan dalam pengetatan keamanan perangkat seluler di tubuh IDF sepanjang beberapa tahun terakhir. Kebijakan ini menyasar langsung perangkat yang digunakan untuk komunikasi strategis oleh pejabat tinggi militer.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in News

See More

Menko Perekonomian Tinjau Program Pemagangan Nasional di Telkom

03 Des 2025, 17:31 WIBNews