Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Minta Pendukungnya Lupakan Kasus Epstein

Presiden AS, Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta para pendukungnya untuk berhenti menyerang pemerintah terkait kasus Jeffrey Epstein. Seruan itu ia sampaikan pada Sabtu (12/7/2025) melalui unggahan di media sosial Truth Social.

Trump berupaya membela Jaksa Agung Pam Bondi yang menjadi sasaran utama kemarahan pendukungnya. Dia mengaku tidak suka dengan perpecahan yang terjadi di dalam gerakan MAGA yang ia pimpin.

Akhir-akhir ini, pendukung Trump beramai-ramai menuntut janji pemerintah untuk mengungkap berkas Epstein. Jeffrey Epstein adalah seorang terdakwa kasus perdagangan seks yang diduga terkait dengan berbagai tokoh publik.

1. Hasil penyelidikan pemerintahan Trump picu kritik

Ketegangan bermula dari rilis memo Kementerian Kehakiman AS (DOJ) dan FBI pada pekan lalu. Memo tersebut menyimpulkan tidak ada bukti bahwa Epstein menyimpan daftar klien untuk memeras tokoh-tokoh publik.

Dokumen itu juga mengonfirmasi bahwa kematian Epstein pada 2019 adalah akibat bunuh diri. Pemerintah pun menyatakan tidak akan ada lagi informasi yang dirilis ke publik dari penyelidikan tersebut.

Pengumuman ini memicu reaksi keras dari sejumlah tokoh berpengaruh di kalangan pendukung Trump.

"Selanjutnya DOJ akan berkata: 'Sebenarnya, Jeffrey Epstein tidak pernah ada'. Ini sangat memuakkan," ujar seorang ahli teori konspirasi, Alex Jones, seperti dikutip dari France24.

Kekecewaan para pendukung Trump semakin dalam mengingat pernyataan Bondi pada Februari lalu di Fox News. Saat itu, ia mengklaim sedang meninjau langsung daftar nama yang terkait dengan Epstein, sehingga meningkatkan harapan publik.

2. Trump minta tim dan pendukungnya fokus ke isu lain

Menanggapi gejolak tersebut, Trump menyebut para pengkritiknya sebagai orang-orang egois yang berusaha merusak pemerintahannya. Dia lalu memberikan pembelaan untuk Pam Bondi.

"Apa yang terjadi dengan 'anak-anak' saya? Mereka semua menyerang Jaksa Agung Pam Bondi, yang telah melakukan pekerjaan yang FANTASTIS! Kita berada dalam satu Tim, MAGA, dan saya tidak suka apa yang sedang terjadi," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social, dikutip dari CNN.

Dia juga menuduh bahwa seluruh narasi mengenai "Berkas Epstein" adalah rekayasa dari lawan-lawan politiknya. Trump bahkan mengungkapkan rasa frustrasinya karena isu ini terus diangkat selama bertahun-tahun.

Selanjutnya, Trump meminta para pendukungnya untuk mengalihkan energi mereka dari kasus Epstein. Dia memerintahkan timnya untuk lebih fokus menyelidiki klaimnya mengenai kecurangan pada Pemilu Presiden 2020.

3. Perpecahan internal di lingkaran Trump

Di balik layar, kasus ini dilaporkan telah memicu perselisihan di antara pejabat tinggi pemerintahan Trump. Wakil Direktur FBI, Dan Bongino, dilaporkan berselisih dengan Bondi hingga mengancam akan mundur.

Sentimen para pendukung di akar rumput terlihat lebih berpihak pada Bongino. Massa pada sebuah konferensi di Tampa kompak meneriakkan namanya saat diminta memilih antara dirinya atau Bondi .

Mantan penasihat Trump, Steve Bannon, mengusulkan pemerintah untuk lebih serius menangani masalah ini.

"Saya mendukung Pam sebagai Jaksa Agung, tetapi saya pikir seorang Penasihat Khusus harus ditunjuk untuk mengambil alih kasus Epstein. Sentimen penonton selama siaran kami di konferensi menunjukkan 100 persen menentang Bondi sebagai Jaksa Agung," ujar Bannon kepada NBC News.

Penyelidikan federal hingga kematian Epstein sendiri terjadi pada masa jabatan pertama pemerintahan Trump. Meskipun pernah muncul dalam video lama bersama Epstein, Trump selalu membantah memiliki hubungan dekat dengannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us