World Expo Osaka Jadi Momentum Strategis Promosikan Budaya RI
- Partisipasi Indonesia dalam World Expo 2025 Osaka, Jepang menjadi peluang emas untuk mempromosikan filosofi daerah, keragaman budaya, dan potensi investasi.
- Rachmat Gobel menekankan pentingnya menyelenggarakan acara serupa di dalam negeri sebagai panggung strategis untuk memperkenalkan filosofi lokal, keragaman budaya, dan daya saing ekonomi Indonesia.
- Jepang merupakan negara mitra strategis yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia, terutama di sektor infrastruktur, manufaktur, dan jasa.
Jakarta, IDN Times - Partisipasi Indonesia dalam World Expo 2025 Osaka, Jepang, yang berlangsung mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025, menjadi peluang emas karena selama enam bulan, Indonesia akan mendapat panggung internasional untuk mempromosikan filosofi daerah, keragaman budaya, hingga potensi investasi yang dimiliki Tanah Air.
Ketua Perhimpunan Persahabatan Iindonesia-Jepang (PPIJ), Rachmat Gobel mengatakan, ajang ini bukan sekedar pameran, tetapi juga platform untuk membangun persepsi global terhadap Indonesia.
“Kita bisa memanfaatkan expo ini untuk mempromosikan banyak hal dari keragaman budaya Indonesia, bagaimana kita bisa memperkenalkan daerah kita dan kekuatan yang kita bisa miliki. Dengan demikian mengundang wisatawan dari Jepang khususnya, dan juga bisa menurunkan investasi ke Indonesia," ungkap Gobel saat ditemui di World Expo 2025 Osaka, Selasa (16/4/2025).
1. Indonesia perlu selenggarakan acara World Expo
Lebih lanjut, Gobel menyatakan bahwa Indonesia juga perlu menyelenggarakan acara serupa di dalam negeri. Pameran Expo dapat dijadikan sebagai panggung strategis untuk memperkenalkan filosofi lokal, keragaman budaya, serta daya saing ekonomi Indonesia.
“Saya kira perlu diselenggarakan di Indonesia karena ini momen yang bagus, ya. Seluruh dunia terpusat pada Expo di Osaka itu sendiri,” ujar pria yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
Ia mengibaratkan expo internasional seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ikon budaya di Jakarta, di mana masyarakat dapat melihat keragaman budaya dari seluruh pelosok Indonesia. Namun kali ini, katanya, kita bisa melihatnya dalam skala dunia.
“Seperti kalau kita ke Taman Mini Indonesia Indah, kita bisa tahu bagaimana budaya di seluruh Indonesia. Di expo ini, kita bisa tahu budaya dan nilai-nilai dari seluruh dunia,” tambahnya.
2. Jepang punya peranan besar dalam pembangunan Indonesia
Rachmat Gobel menilai Jepang sebagai negara mitra strategis yang memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin selama lebih dari enam dekade dinilai menjadi fondasi kuat bagi kerja sama yang lebih erat di masa depan.
“Saya kira Jepang ini kan negara yang sangat strategis. Hubungan Indonesia dengan Jepang itu sudah berlangsung lebih dari 60 tahun,” ungkapnya.
Pada 2024, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai 35,67 miliar dolar AS atau Rp570,7 triliun, kurs Rp16.000) dengan tren pertumbuhan sebesar 9,44 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020–2024).
Lebih lanjut, Jepang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur, manufaktur, dan jasa. Investasi Jepang yang terus mengalir telah memberikan dampak positif dalam percepatan pembangunan nasional.
“Kita bisa merasakan pembangunan itu. Baik di infrastruktur, sektor manufaktur, dan sektor jasa maupun lain sebagainya,” tambahnya.
3. Kerja sama Indonesia-Jepang bisa perkuat ekonomi RI
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa dengan memperkuat kerja sama strategis antara kedua negara, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi di kancah global.
“Saya optimis kalau kita bisa terus asah kerja sama kita dengan Jepang ini, lebih baik lagi, kita akan bisa menjadi negara yang hebat,” tegasnya.
