Zelenskyy Sebut Iran seperti Rusia: Keduanya Negara Teror

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (14/4/2024), menyebut bahwa Rusia dan Iran adalah negara penebar teror. Ia pun menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan pertahanan guna mencegah ancaman dari kedua negara.
Beberapa tahun terakhir, hubungan Ukraina-Iran menegang di tengah dugaan Iran mengirimkan drone Shahed kepada militer Rusia. Iran menampik tudingan tersebut.
1. Zelenskyy sebut serangan di Israel sama seperti di negaranya
Zelenskyy mengatakan, serangan Iran ke Israel adalah sebuah panggilan untuk membangunkan AS agar meningkatkan dukungan dan memperkuat pertahanan kepada seluruh sekutunya.
"Ini sangat krusial bahwa Kongres AS harus membuat keputusan dalam memperkuat pertahanan sekutunya (Ukraina dan Israel) di tengah kondisi kritis saat ini," terangnya, dikutip Politico.
Ia pun mengecam serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, dan menyebut kondisi itu sama seperti yang terjadi di negaranya.
"Ukraina mengecam serangan Iran ke Israel menggunakan drone Shahed dan misil. Serangan Iran tersebut menggunakan taktik yang sama seperti yang sudah dilakukan oleh Rusia saat meneror Ukraina," sambungnya.
2. Israel minta komunitas internasional dengarkan Ukraina
Dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB, perwakilan Israel di PBB Gilad Erdan menyerukan kepada dunia internasional untuk mengecam serangan Iran ke negaranya. Ia pun meminta agar semuanya mendengarkan pernyataan Zelenskyy.
"Dalam beberapa tahun terakhir, warga sipil Ukraina telah dibunuh dari udara menggunakan persenjataan Iran," ungkap Erdan.
"Sesuai kecaman dari Presiden Zelenskyy terhadap serangan Iran ke Israel. Drone Shahed adalah sumber teror dan terdapat kesamaan udara Eropa dan Timur Tengah. Ini adalah suara agar semua, terutama sekutu kami bangun," sambungnya.
Dalam serangan tersebut, Iran dilaporkan meluncurkan 170 drone, 30 misil laut, dan 120 misil balistik yang diluncurkan untuk menyasar pangkalan militer Israel.
3. Zelenskyy sebut Rusia berhasil menghindari sanksi Barat

Zelenskyy menambahkan, bantuan militer kepada Ukraina saat ini terus menipis. Ia pun khawatir Rusia karena memiliki akses kepada komponen dalam memproduksi misil dan drone.
"Setiap misil yang menargetkan Ukraina menggunakan belasan komponen, seperti elektronik, chip, dan lainnya yang disuplai dari sejumlah negara dan diimpor melalui negara tetangga Rusia," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent.
"Semua ini harus dan dapat disetop, termasuk dalam menoleransi teror, kemampuan teroris dalam mencari celah di seluruh dunia dan Rusia itu sendiri adalah sebuah manifestasi yang sudah ditunjukkan dengan jelas," tambahnya.
Ia menyebut, sanksi kepada Rusia berhasil dicegah dan Moskow berhasil memanfaatkan lambatnya bantuan dari Barat, sehingga cukup percaya diri dalam beberapa bulan terakhir.