[OPINI] Alasan Kenapa Konten Short Video Bisa Merusak Otak

Tanpa kalian sadari atau tidak, ada satu kebiasaan yang sedang populer saat ini dan saya sadari sangat berdampak pada otak saya, yaitu menonton video-video pendek seperti TikTok, Reels, dan YouTube Shorts. Meskipun kebiasaan ini terlihat menyenangkan dan menghibur, ada beberapa dampak yang tidak baik dari kebiasaan-kebiasaan ini.
Saya merasa kenapa kebiasaan menonton konten video pendek jadi keresahan buat saya, karena ketika saya menonton film yang berdurasi 2 jam saya cepat merasa bosan. Padahal filmnya cukup seru, tapi entah kenapa saya mudah terdistraksi dan ingin segera filmnya cepat-cepat berakhir.
Berawal dari keresahan ini, saya coba mencari apakah kebiasaan ini benar-benar bisa berdampak merusak otak. Dari pencarian saya di sosial media twitter atau X ternyata banyak juga orang yang mengalami keresahan serupa. Ada satu istilah menarik yang saya temukan dari cuitan para warganet di X yaitu soal “Shorts attention span.”
Dilansir dari kumparan.com Short attention span adalah suatu kondisi ketika seseorang sulit fokus dan berkonsentrasi, serta mudah terganggu ketika melakukan suatu hal dalam jangka waktu yang lama. Menurut penelitian, rentang perhatian orang dewasa menurun drastis hanya dalam waktu 15 tahun, dari 12 detik pada tahun 2000 menjadi 8,25 detik pada tahun 2015. Ini lebih pendek dibandingkan rentang perhatian ikan mas, yaitu 9 detik.