4 Fakta Unik Cabot's Tragopan, Endemik Tiongkok yang Pandai Berkamuflase!

- Cabot's tragopan hidup di ketinggian hingga 1.800 meter di Tiongkok bagian tenggara
- Makanannya sangat spesifik, termasuk dedaunan dan buah dari pohon kecil bernama Daphniphyllum macropodum
- Burung ini sangat pandai berkamuflase dengan bulu berwarna cokelat tua, hitam, dan putih
Banyaknya spesies pegar mungkin membuatmu bingung mengidentifikasi mereka, apalagi kalau namanya sangat susah diingat. Tapi, cabot's tragopan cukup mudah dikenali karena bukan bulunya yang terlalu mencolok. Justru kulit wajahnya berwarna terang. Mereka berada dalam famili Phasianidae dan memiliki nama ilmiah Tragopan caboti. Jantan berukuran lebih besar, sepanjang 60 sentimeter dengan berat 1,4 kilogram. Kalau betina lebih pendek 10 sentimeter dari jantan dan beratnya hanya 0.9 kilogram.
Jantan punya kepala hitam dengan corak oranye kemerahan di wajah dan lehernya. Mereka juga punya lipatan kulit biru-oranye dan sepasang tanduk biru di atas mata, digunakannya untuk memikat betina saat musim kawin. Tubuhnya berwarna cokelat kemerahan dengan bercak keputihan dan bagian bawahnya berwarna krem. Betina tampak lebih kusam, bulunya cokelat kemerahan dengan bintik hitam putih. Setelah tahu penampilannya, berikut cara mereka bertahan hidup di alam liar.
1. Hidup di ketinggian hingga 1.800 meter

Burung cantik ini hanya bisa kamu temukan di bagian tenggara Tiongkok, tepatnya di Provinsi Fujian, Guangdong, Guangxi, Hunan, Jiangxi dan Zhajiang. Cabot's tragopan menghuni hutan hijau abadi khas daerah subtropis, tapi juga bisa berada di hutan campuran yang rumput dengan pohon gugur dan konifer.
iNaturalist menginformasikan bahwa cabot's tragopan berada di ketinggian antara 600 hingga 1.800 meter. Angka itu bisa lebih tinggi hingga melewati batas pepohonan. Hanya saja populasinya saat ini semakin terfragmentasi karena jarang menyeberangi area terbuka yang terlalu luas. Apalagi kalau jaraknya lebih dari 500 meter tanpa tumbuhan lebat di sekitarnya.
2. Makanan kesuakaannya sangat spesifik

Saat mencari makan, cabot's tragopan biasanya menelusuri tanah dan serasah dedaunan. Makanan utamanya berupa akar, tunas muda, kuncup bunga, buah dan biji-bijian. Mereka ternyata punya makanan kesukaan berupa dedaunan dan buah dari pohon kecil bernama Daphniphyllum macropodum (biasanya disebut tree daphne atau false daphne).
Jenis pohon itu banyak ditemukan di Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang dan Korea. Tidak hanya sebagai sumber makanan, cabot's tragopan juga menggunakannya sebagai tempat bertengger saat malam tiba. Untuk melengkapi dietnya, burung ini juga memburu hewan kecil seperti serangga dan invertebrata lainnya.
3. Sangat pandai Berkamuflase

Hanya sekadar hidup di alam liar tidak cukup bagi hewan yang ingin bertahan hidup. Walaupun cabot's tragopan termasuk burung yang sangat pemalu, mereka juga punya kemampuan kamuflase, lho. Spesies ini punya bulu berwarna cokelat tua, hitam dan putih, perpaduan warna yang membantunya manyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Melansir Saint Louis Zoo, lapisan bulu cabot's tragopan juga tebal dan tahan dingin maupun lembap. Kemampuan itu membantunya bisa tetap tinggal di habitatnya sepanjang tahun tanpa perlu bermigrasi.
4. Sistem reproduksi cabot's tragopan

Tiba musim semi berarti saatnya bagi cabot's tragopan untuk berkembang biak. Ritual pertunjukan mereka juga sangat mencolok, dimeriahkan oleh jantan yang mengembangkan lipatan kulit biru di lehernya dan melebarkan sayapnya. Itu dilakukannya untuk menarik perhatian betina sekaligus menunjukkan kekuatan serta kesehatannya. Sebelum menempatkan telurnya, kadang mereka membangun sarang atau menempati sarang milik burung lain yang telah ditinggalkan.
Berdasarkan informasi dari Zoo New England, sarang cabot's tragopan ditempatkan di cabang pepohonan dan terbuat dari rerumpuan, lumut, bulu serta dedaunan. Betina bertelur sebanyak 2-6 butir yang dieraminya sendirian selama 28 hari. Menariknya, anak mereka hanya diasuh selama 2-3 hari sebelum meninggalkan sarang. Anaknya bahkan sudah bisa terbang tak lama setelah menetas. Pertumbuhan yang sangat cepat!
Cabot's tragopan ternyata menggunakan keindahannya sebagai alat kamuflase yang bisa membantunya menyamar di alam liar. Hanya saja itu tidak cukup, ancaman terbesarnya datang dari hilangnya habitat alami karena hutan dijadikan lahan pertanian dan perkebunan bambu. Diperkirakan populasinya kurang dari 10 ribu dan saat ini diklasifikasikan sebagai vulnerable oleh IUCN.