Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Penyebab Bau pada Tubuh Anjing, Kurangnya Perawatan!

ilustrasi anjing (unsplash.com/Justin Veenema)

Anjing yang sehat pada umumnya tidak memiliki bau yang terlalu menyengat, sehingga kondisinya baik dan aman. Namun, pada beberapa kasus pemilik mungkin menyadari bahwa ada aroma yang tidak sedap dari tubuh peliharaannya, sehingga hal ini bisa berasal dari berbagai faktor yang ada dan perlu diperhatikan dengan seksama karena akan memengaruhi kondisi kesehatannya.

Memahami penyebab bau pada tubuh anjing tentu merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh para pemiliknya, sehingga dapat membantu untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi hal tersebut. Berikut ini merupakan empat penyebab utama dari bau pada tubuh anjing agar nantinya bisa segera diatasi dengan baik.

1. Infeksi kulit atau jamur

ilustrasi anjing (unsplash.com/Milli)

Salah satu penyebab utama dari bau tidak sedap yang menempel pada tubuh anjing dapat karena infeksi kulit akibat adanya bakteri atau jamur. Infeksi tersebut biasanya sering terjadi pada anjing dengan kondisi kulit sensitif atau yang memiliki lipatan kulit yang banyak hingga yang sering berada di lingkungan lembap. Gejala tersebut dapat ditandai dengan rasa gatal, kulit kemerahan, hingga muncul adanya kerak atau luka.

Jamur seperti Malaasezia sering kali ditemukan pada anjing yang dapat menimbulkan bau apek. Jika infeksi kulit tidak segera diobati, maka bau tersebut akan semakin menyengat dan membuat anjing merasa tidak nyaman. Biasanya perawatan seperti mandi dengan sampo antiseptik atau melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter sangat diperlukan untuk membantu mengatasi masalah yang satu ini.

2. Masalah pada telinga

ilustrasi anjing (pexels.com/Dom Bucci)

Telinga anjing khususnya yang memiliki telinga panjang atau terlipat sangat rentan sekali terhadap risiko infeksi. Infeksi telinga biasanya dapat diakibatkan karena pertumbuhan jamur atau bakteri yang berlebihan pada saluran telinga yang kondisinya hangat dan juga lembap.

Tanda-tanda infeksi telinga biasanya meliputi bau yang menyengat, kotoran telinga yang terlihat berlebihan, berwarna kemerahan, hingga anjing yang kerap menggaruk atau menggelengkan kepalanya. Jika kondisi ini tidak diobati, maka infeksi tersebut dapat semakin menyebar dan menimbulkan rasa sakit yang lebih parah. Pastikan untuk selalu membersihkan telinga anjing secara rutin dan memeriksakannya ke dokter hewan jika bau atau tanda infeksi tersebut terus berlanjut.

3. Gangguan pada gigi dan mulut

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)

Bau tidak sedap bisa terjadi pada bagian mulut anjing yang kerap kali terdapat adanya plak atau tartar menumpuk, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri secara berlebihan. Jika tidak dirawat, masalah ini bisa berkembang menjadi penyakit periodontal yang dapat menimbulkan adanya infeksi serius pada bagian gusi dan juga gigi.

Bukan hanya masalah gigi, namun bau mulut pada anjing ternyata dapat menjadi masalah kesehatan lain, seperti gangguan pencernaan hingga penyakit ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya harus secara rutin meningkat gigi pada anjing, termasuk memberikan makanan yang bisa membantu membersihkan gigi, serta melakukan pemeriksaan gigi secara rutin di dokter hewan.

4. Kelenjar anal yang bermasalah

ilustrasi anjing (pexels.com/Alina Vilchenko)

Anjing pada umumnya memiliki kelenjar anal yang memiliki fungsi utama untuk mengeluarkan cairan berbau khas sebagai cara berkomunikasi dengan anjing lainnya. Namun, jika kelenjar tersebut mengalami sumbatan atau adanya infeksi, maka cairan bisa menumpuk dan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.

Tanda-tanda masalah pada kelenjar anal dapat ditandai dengan anjing yang kerap menyeret pantatnya di lantai, menjilat area belakang secara berlebihan, hingga terlihat tidak nyaman. Jika masalah tersebut terjadi tentu harus segera berkonsultasi dengan dokter hewan untuk membantu mengosongkan kelenjar anal dan nantinya dapat diberikan perawatan untuk mencegah infeksi yang lebih parah.

Bau pada tubuh anjing memang dapat diakibatkan karena berbagai faktor berbeda. Tidak heran apabila para pemiliknya harus lebih cermat dalam menjaga kebersihan anjing secara rutin dan melakukan pengecekan kesehatan ke dokter hewan secara berkala. Jika bau tetap muncul, jangan sampai ragu membawa anjing ke dokter hewan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alva Daria
EditorAlva Daria
Follow Us