Myanmar memang dikenal akan pesona alamnya yang memukau. Namun, di dalamnya hidup berbagai jenis hewan predator yang sangat berbahaya, salah satunya adalah ular. Setiap tahun, banyak sekali laporan manusia yang terkena serangan ular berbisa.
Mereka menjadi hewan yang harus diwaspadai saat menjelajah alam liar di Myanmar. Ada yang dapat menyemburkan racunnya, inilah empat spesies ular paling ditakuti di Myanmar. Simak ulasannya!
King cobra juga populer dengan nama ophiophagus hannah. Populasinya yang banyak membuat mereka mudah ditemukan di Myanmar. Dilansir dari laman Birdwatchinghq, spesies ular ini mampu tumbuh hingga panjang lebih dari tiga meter.
Biasanya, mereka memilih untuk malarikan diri jika bertemu manusia. Namun, king cobra akan menjadi sangat agresif bahkan hingga menyerang jika kamu mendekati telur-telurnya. Racunnya dapat menyebabkan gagal jantung dan sulit bernafas. Jika tidak mendapatkan pertolongan dalam waktu 30 menit bisa berujung kematian.
Thai spitting cobra memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan king cobra. Rata-rata panjang seekor ular dewasa berkisar antara 90 - 120 sentimeter dan berat maksimal 1,9 kg. Jika bertemu dengan thai spitting cobra maka kamu harus menjaga jarak.
Ini lantaran mereka mampu menyemburkan racunnya yang dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata. Thai spitting cobra termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktivitas di malam hari. Sedangkan di siang hari mereka akan beristirahat di dalam sarangnya. Ular ini dikenal akan kemampuan berburunya yang handal.
Meskipun tidak sampai menyebabkan kematian namun gigitan golden tree snake dapat memberikan rasa sakit yang luar biasa pada korbannya. Ular ini bertahan hidup dengan memangsa kadal dan hewan pengerat berukuran kecil lainnya seperti tikus. Tubuhnya yang ringan dan ramping membuat pergerakan mereka sangat lincah dan cepat.
Daya tarik dari golden tree snake memang terletak pada sisiknya yang berwarna emas dan hitam sehingga terlihat menawan. Spesies ular ini menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon. Kabar buruknya, populasi mereka dari tahun ke tahun terus menurun secara drastis.
Krait mudah sekali diidentifikasi di habitat aslinya. Dilansir dari laman Javelinservices, di sekitar tubuhnya terdapat garis-garis berwarna putih yang berjumlah kurang lebih 40 garis. Selain itu, spesies ular ini mempunyai kepala datar dan mata kecil.
Mereka sering bersembunyi di liang tanah hingga puing-puing bangunan. Racun krait hampir sama mematikan dengan ular king kobra. Ketika merasa terancam, krait akan menggulungkan badannya dan menyembunyikan kepalanya. Spesies ular ini lebih suka tinggal di area yang dekat dengan sumber air.
Efek mengerikan yang ditimbulkan oleh serangan ular di atas membuatmu harus selalu waspada saat memasuki habitatnya. Namun, mereka sebenarnya enggan menyerang jika dalam kondisi tidak terdesak.