5 Alasan Sains Ungkap bahwa Mamalia Lebih Cerdas dari Kelas Lainnya

Secara umum, mamalia bisa diartikan sebagai kelompok atau golongan organisme biologis vertebrata yang memiliki kelenjar susu. Organisme betina dari kelas mamalia akan menghasilkan susu untuk sumber makanan bagi anak-anaknya. Bukan hanya hewan, kelas mamalia juga mencakup manusia karena dalam taksonomi biologi, manusia masuk dalam filum Chordata dan ordo Primata.
Nah, kali ini kita akan membahas beberapa alasan sains yang mengungkap kecerdasan mamalia di atas kelas-kelas lainnya seperti burung, ikan, reptil, dan lain sebagainya. Yuk, disimak artikelnya!
1. Mamalia berevolusi sejak ratusan juta tahun lalu

Evolusi sudah tidak terbantahkan lagi dalam dunia keilmuan biologi dan biomolekuler. Secara umum, evolusi bisa diartikan sebagai perubahan mikro (frekuensi alel) dan makro (fisik) yang bisa terjadi dalam sebuah populasi dalam rentang waktu yang sangat lama. Evolusi juga tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Sebaliknya, justru manusia dipisahkan dalam genus tersendiri, yakni Homo.
Secara mendasar, Charles Darwin juga bukanlah penggagas utuh dari ilmu evolusi. Sebelum era Darwin, ada beberapa ilmuwan yang sudah lebih dulu membahas dan mencetuskan evolusi, misalnya Plato, Aristoteles, Al-Jahiz, dan Lamarck. The National Academies dalam lamannya menjelaskan bahwa evolusi sudah menjadi landasan hukum sains yang digunakan ilmuwan dalam bidang biologi dan medis.
Nah, untuk evolusi yang terjadi pada mamalia membutuhkan waktu yang sangat panjang dan kompleks. Bahkan, seperti diulas dalam laman Nature, kelas mamalia sudah mulai bertransisi sejak 185 juta tahun lalu dan berdampingan dengan kelas reptil dinosaurus. Para ilmuwan percaya keberadaan mereka sudah ada sejak 200-an juta tahun lalu dan berada di bawah bayang-bayang dinosaurus.
2. Sama-sama berevolusi, mamalia lebih menggunakan otaknya ketimbang ototnya

Gambar di atas adalah sketsa dari morganucodontids, organisme mamalia purba yang diyakini oleh ilmuwan sudah ada sejak 210 juta tahun lalu, dilansir National Geographic. Ukurannya kecil, menurut data dari fosil-fosilnya, tubuh dan bobotnya hanya seukuran kucing rumahan. Namun, kenapa mamalia kecil tersebut justru selamat dan dinosaurus yang besar malah punah?
Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, terbukti bahwa mamalia lebih menggunakan kemampuan otaknya ketimbang ototnya. Hewan mamalia yang hanya sebesar kucing rumahan sanggup bertahan hidup dari ganasnya alam selama jutaan tahun. Hal ini sudah dikonfirmasi melalui bukti-bukti fosil yang dikumpulkan oleh ilmuwan, dicatat dalam Smithsonian Magazine.
Kebiasaan purba dari mamalia yang selalu menggunakan kinerja otaknya rupanya membentuk sebuah transisi evolusi yang baru, yakni organisme biologis yang cerdas meskipun tidak didukung dengan tubuh yang besar dan kuat. Munculnya ordo primata dalam golongan mamalia adalah salah satu bukti kuat bahwa kecerdasan sanggup berevolusi dari waktu ke waktu.
3. Kapasitas otak mamalia lebih besar

Setelah kita paham mengenai alasan pada poin 1 dan 2 di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa otak mamalia pada akhirnya yang akan mengalami perkembangan lebih baik daripada organisme lainnya di dunia. Sebuah jurnal sains yang diterbitkan dalam Science Advance mengungkap bahwa reptil dinosaurus tidak memiliki kapasitas otak sebesar mamalia, padahal ukuran tubuh mereka sangat besar dan kuat.
Kita bisa melihat bagaimana manusia (homo sapiens), simpanse, lumba-lumba, paus, kelelawar, anjing, kucing, dan jenis mamalia lainnya bisa melakukan interaksi dan tugas kompleks lebih baik dibandingkan dengan kelas organisme lainnya seperti ikan, reptil, burung, amfibi, serangga, dan vermis (kelompok cacing). Tidak ada satu pun dari kelas-kelas taksonomi tersebut yang memiliki otak serumit dan secerdas mamalia.
Bukan berarti organisme di luar mamalia tidak cerdas. Organisme mamalia juga banyak yang terancam punah akibat tidak sanggup bertahan di alam liar. Namun, kecerdasan terbukti membawa dampak luar biasa bagi organisme tertentu, misalnya manusia. Dengan kecerdasannya, manusia menjadi satu-satunya spesies yang menguasai Bumi di atas spesies-spesies lainnya.
4. Meski tidak semuanya, mamalia terbiasa hidup secara berkelompok

Manusia, simpanse, lumba-lumba, serigala, kelelawar, gajah, singa, paus pembunuh, dan lain sebagainya adalah deretan mamalia yang hidupnya berkelompok dan bersifat sosial. Ada beberapa golongan mamalia soliter atau penyendiri seperti harimau, citah, koala, dan badak hitam. Namun, jumlah mereka masih jauh lebih sedikit ketimbang mamalia sosial.
Dengan bersatu dan bekerja sama, mamalia bisa saling menjaga dan mencari makan bersama-sama. Hal itu tentu saja meminimalkan risiko serangan predator lainnya. Satu lagi, dengan hidup berkelompok, kecerdasan mereka akan berkembang lebih baik. Mereka akan diajarkan oleh kelompoknya untuk berburu, bertahan, bertarung, dan meneruskan keturunan yang sehat.
Jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam laman NCBI menyatakan bahwa perilaku sosial yang kompleks sangat berhubungan dengan kecerdasan individu organisme yang ada di kelompok tersebut. Dengan kata lain, sifat sosial akan menumbuhkan kecerdasan pada tingkatan tertentu bagi tiap-tiap organisme mamalia.
5. Konsep "survival of the fittest" bisa diterapkan oleh mamalia

Survival of the fittest adalah konsep evolusi yang mengacu pada seberapa adaptif organisme dalam menghadapi ganasnya alam. Sejarah sudah membuktikan bahwa ukuran dan kekuatan fisik bukanlah faktor dominan yang bisa digunakan untuk menghadapi ganasnya alam. Jika organisme tidak siap untuk bertahan, maka mereka harus mengalami seleksi alam.
Meskipun terdengar sederhana, ada banyak populasi makhluk hidup yang harus punah akibat seleksi alam. Dinosaurus yang sangat kuat bisa punah karena memang mereka tidak fit atau adaptif di alam liar. Berbeda dengan hewan-hewan kecil lainnya, misalnya mamalia. Dengan tubuh yang relatif kecil, ditambah dengan kecerdasan yang luar biasa, mereka bisa menjadi penyintas di alam liar.
Laman The University of New Mexico mencatat bahwa konsep evolusi ini mengacu pada beberapa hal, seperti kemampuan bereproduksi dan kemampuan mengolah kecerdasan. Itu sebabnya, semua organisme yang bisa fit atau adaptif di alam liar, secara otomatis mereka bisa menjadi penyintas cerdik di muka Bumi ini.
Itulah beberapa alasan sains yang mengungkap kecerdasan mamalia di atas kelas-kelas lainnya. Semoga artikel sains kali ini dapat memperkaya pengetahuan kamu, ya!