Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri-Ciri Kucing Demam yang Wajib Diperhatikan Pawrents

Kucing (freepik.com/freepik)

Hampir semua pawrents pasti tahu bagaimana kucing bertingkah. Meski demikian, ada satu hal yang wajib banget diketahui. Kapan pun kucing menunjukkan tindakan di luar kebiasaannya, berarti ada sesuatu yang mungkin kurang beres. Bisa jadi anabul sedang sakit, misalnya demam. 

Jika tidak yakin, kamu perlu mencocokkan ciri-ciri kucing demam berikut dengan gejala yang ditunjukkan oleh anabul. Ketahui pula apa yang perlu pawrents lakukan ketika mendapati kucing demam.

Ciri-ciri kucing demam

Demam pada kucing juga bukan hal mudah untuk diidentifikasi, lho. Kamu tidak bisa sekadar menempelkan tangan di dahi anabul guna menebak suhu tubuhnya. Pawrents bahkan banyak yang terkecoh karena suhu tubuh kucing lebih panas daripada manusia.

Yup, suhu tubuh normal kucing berkisar antara 38,3-39,2 derajat Celsius yang mana sudah masuk kategori demam bagi manusia. Ketika lebih dari angka 39,7 derajat Celsius barulah kucing dikategorikan demam, melansir VCA Hospitals.

Bagaimana cara mengetahui apakah kucing demam atau tidak? Cara terbaik tentu dengan menggunakan termometer khusus hewan yang digunakan pada anus anabul. Jika hal tersebut terlalu sulit dilakukan, kamu bisa mencoba mengenali ciri-ciri kucing demam berikut.

1. Telinga menghangat

ilustrasi kucing sakit (pexels.com/ilyas Metin)

Menempelkan tangan di dahi kucing tidak dapat mengetahui suhu badannya secara pasti. Begitu pula dengan memegang telinganya. Namun, meski demikian, opsi ini bisa dilakukan untuk menebak apakah kucing menunjukkan tanda demam atau tidak. 

Dilansir Veterinary Medical Center of St. Lucie, telinga kucing adalah bagian utama dari proses pendinginan tubuhnya. Ketika demam, bagian tersebut akan lebih cepat hangat dibanding bagian tubuhnya lain. Namun, untuk memastikkan kucing benar-benar demam atau tidak, kombinasikan juga cara mengeceknya dengan tanda lainnya. 

2. Hidung kering dan mata berkaca-kaca

Ciri-ciri kucing demam berikutnya adalah bagian luar hidungnya terasa sangat kering. Ketika suhu tubuhnya normal, hidung anabul biasanya sama dengan suhu ruang atau sedikit lebih lembap. Namun, ketika demam tinggi, bagian luar hidungnya bahkan bisa sampai berkerak. 

Nah, selain hidung kering, curigai juga pernapasannya. Tepatnya, jika kucing terlihat bernapas dengan lebih cepat, melansir Veterinary Emergency Group. Kamu bisa mendeteksinya dari jumlah embusan napas atau naik turunnya bagian dada anabul ketika sedang bernapas.

Di luar itu, cek juga bagian mata kucing, ya. Sebab, suhu tinggi dapat memicu mata merah dan berair. Alhasil, mata kucing menjadi tampak berkaca-kaca. Kamu pun mungkin mendapati mata anabul lebih cekung dan tampak sakit.

3. Lemas dan penurunan aktivitas

ilustrasi kucing dan pemiliknya (freepik.com/freepik)

Sama seperti manusia, demam juga membuat anabul tidak nyaman. Kucing mungkin merasa enggan beraktivitas dan lebih banyak berdiam diri untuk menyimpan tenaganya. Kamu mungkin bahkan melihatnya lemas

Untuk memastikan kucing lemas atau sekadar mager, coba ajak ia berinteraksi di jam-jam biasa kamu bermain dengannya, ya. Ketika tidak kunjung membaik dalam 2 hari, segera bawa ke dokter, ya. 

4. Hilangnya nafsu makan

Rasanya kalau tubuh demam, mulut jadi tidak doyan makan bahkan ketika disuguhi menu favorit pun. Hal itu juga berlaku pada anabul, lho. Demam bisa membuatnya enggan mengonsumsi apa pun. 

Selain itu, demam juga membuat kucing kurang berkenan minum. Padahal, anabul butuh minum untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya dan menghindari dehidrasi.

Kamu perlu waspada ketika hal ini terjadi, ya. Pasalnya, kucing tetap perlu makan dan minum untuk menapatkan nutrisi.

5. Mengurangi kebiasaan grooming

ilustrasi kucing tidur di litter box (freepik.com/wirestock.com)

Saat demam tinggi, kucing tidak hanya enggan untuk diajak beraktivitas seperti berlari, tetapi juga tidak menunjukkan tanda-tanda membersihkan diri. Mungkin badannya terasa sakit semua sehingga untuk sekadar grooming mandiri saja merasa kesulitan.

Alih-alih self-grooming, kucing mungkin memilih untuk bersembunyi dan tidur. Anabul menghemat energi dengan tidak melakukan hal kecil apa pun, melansir Fetch by WebMD.

Apa yang harus pemilik lakukan saat kucing demam?

Ketika mendapati ciri-ciri kucing demam, langkah paling tepat tentu saja menghubungi dokter. Jadwalkan konsultasi kesehatan, ya. Lebih cepat lebih baik guna mendeteksi pemicu dan mendapatkan pengobatan segera. 

Sembari menunggu waktu kunjungan ke dokter, kamu bisa menyediakan lingkungan yang nyaman untuk kucing. Termasuk menjauhkannya sementara dari pemicu stres seperti keramaian atau kucing lain. Atur pula suhu ruangan agar tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin.

Pastikan asupan makanan dan minuman anabul pun tetap tercukupi, ya. Jika kucing menolak makan dan minum sendiri, kamu dapat membantu menyuapinya makanan basah. Sebisa mungkin pilih makanan khusus recovery agar anabul lebih cepat pulih.

Kamu pun bisa mencoba menurunkan suhu tubuh kucing menggunakan lap yang dibasahi. Namun, pastikan memerasnya sampai air tidak menetes dan tidak menyebabkan tubuh anabul basah kuyup, ya.

Jika mendapati ciri-ciri kucing demam, jangan tunggu untuk segera ke dokter, ya. Demam merupakan tanda tubuh anabul sedang melawan sesuatu, mungkin bakteri atau virus. Oleh kareanya, pengobatan yang tepat sangat perlu. Ingat, jangan coba-coba memberinya parasetamol, lho!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us