5 Fakta Blue Carpenter Bee, Lebah Tukang Kayu Berwarna Biru Metalik

- Warna biru alami tanpa pigmen, berasal dari struktur mikroskopis di permukaan rambutnya yang memantulkan warna biru metalik.
- Lebah tukang kayu handal, menggunakan rahang kuatnya untuk membuat sarang dari kayu atau bambu tanpa merusak secara besar-besaran.
- Tidak agresif terhadap manusia, jarang menyengat kecuali merasa sangat terancam dan membantu penyerbukan berbagai tanaman liar di hutan tropis.
Tak banyak serangga yang bisa menandingi keindahan Blue Carpenter Bee (Xylocopa caerulea). Warna biru metaliknya berkilau seperti permata saat terkena sinar matahari, membuatnya tampak lebih seperti karya seni alam daripada serangga biasa. Meski cantik, lebah ini juga dikenal tangguh dan cerdas, terutama dalam membangun sarangnya.
Blue Carpenter Bee tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Mereka hidup soliter, tidak dalam koloni besar seperti lebah madu. Berikut 5 fakta menarik lebah tukang kayu yang cantik ini.
1. Warna biru alami tanpa pigmen

Warna biru mengilap pada tubuh Blue Carpenter Bee bukan berasal dari pigmen, melainkan dari struktur mikroskopis di permukaan rambutnya. ScienceDirect menginformasikan bahwa struktur tersebut membelokkan cahaya dengan cara tertentu hingga memantulkan warna biru metalik. Efek ini disebut structural coloration, fenomena yang juga ditemukan pada sayap kupu-kupu Morpho.
Menariknya, jika lebah ini mati atau rambutnya rusak, warna birunya bisa memudar menjadi keabu-abuan. Jadi, kilau biru itu bukan cat atau warna permanen, melainkan ilusi optik alami. Itulah yang membuatnya tampak hidup dan berkilau dari sudut pandang mana pun.
2. Tukang kayu yang handal

Nama Carpenter Bee berasal dari kebiasaannya melubangi kayu atau bambu untuk membuat sarang. U.S. Forest Service menyebutkan bahwa betina menggunakan rahang kuatnya untuk menggali terowongan kecil, lalu membaginya menjadi beberapa ruang tempat meletakkan telur dan madu. Setiap ruang kemudian ditutup dengan serbuk kayu yang direkatkan liur lebah.
Mereka tidak merusak kayu secara besar-besaran seperti rayap, karena hanya menggunakan batang kering atau kayu mati. Aktivitas ini justru membantu daur ulang alami di hutan. Jadi, meski dikenal sebagai lebah tukang kayu, mereka juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
3. Tidak agresif terhadap manusia

Meski ukurannya besar dan suaranya keras, Blue Carpenter Bee tergolong jinak. Mereka jarang menyengat kecuali merasa sangat terancam. Bahkan jantan, yang sering terbang di sekitar bunga, sama sekali tidak memiliki sengat,
Lebah betina memang bisa menyengat, tapi lebih memilih kabur daripada menyerang. Karena sifatnya yang damai, lebah ini sering dijadikan objek penelitian perilaku lebah soliter. Mereka juga terbukti membantu penyerbukan berbagai tanaman liar di hutan tropis.
4. Penyerbuk hebat untuk tanaman tropis

Blue Carpenter Bee memainkan peran besar dalam membantu penyerbukan tanaman berbunga besar. Dilansir ResearchGate, berkat tubuhnya yang berbulu dan kuat, mereka bisa menggoyangkan bunga untuk melepaskan serbuk sari—proses yang disebut buzz pollination. Cara ini juga dilakukan oleh lebah bumble.
Tanaman seperti terong, tomat, dan beberapa bunga tropis sangat bergantung pada metode penyerbukan ini. Jadi, meskipun hidupnya soliter, kontribusi Blue Carpenter Bee bagi keanekaragaman hayati sangat besar. Tanpa mereka, beberapa spesies tanaman mungkin sulit berkembang biak di alam liar.
5. Populasinya mulai terancam

Meskipun Blue Carpenter Bee tidak sepenuhnya punah, populasinya terus menurun di beberapa wilayah Asia Tenggara. Dilansir Pollinator Partnership, penyebab utamanya adalah hilangnya habitat alami dan penggunaan pestisida berlebihan. Para peneliti juga mencatat perubahan iklim sebagai faktor tambahan yang memperburuk kondisi populasi lebah ini.
Di beberapa daerah, masyarakat mulai menyadari pentingnya lebah ini dalam penyerbukan tanaman liar dan pertanian. Upaya konservasi dilakukan dengan menanam tanaman bunga asli dan membatasi penggunaan bahan kimia di ladang. Langkah-langkah kecil seperti ini diharapkan bisa membantu menjaga kelestarian lebah biru yang menawan ini.

















